Transformasi Musik Tradisional Rinding Gumbeng Perspektif Postkolonial

Main Article Content

Vivi Ervina Dewi

Abstract

Rinding gumbeng merupakan salah satu alat musik tradisional yang hidup dan berkembang di daerah Gunungkidul. Akan tetapi seiring dengan perkembangan modernisasi zaman, musik tradisional Rinding Gumbeng ini perlahan mulai dipertanyakan eksistensinya. Hal tersebut dapat dilihat dari realita yang ada pada saat ini dengan banyaknya masyarakat Ngawen terutama masyarakat di Gunungkidul yang lebih tertarik untuk menikmati ataupun mempelajari seni musik barat seperti musik popular dan musik-musik modern. Perubahan-perubahan selera musik masyarakat tersebut dapat terjadi oleh adanya perubahan lingkungan masyarakat Gunungkidul, banyaknya elemen kebudayaan material yang masuk dalam lingkungan masyarakat Gunungkidul, dan cara hidup serta pandangan hidup masyarakat Gunungkidul yang berubah. Dewasa ini, masyarakat dihadapkan dengan berbagai pilihan yang sulit karena maraknya produk-produk industri kebudayaan yang disajikan. Pengaruh musik dalam kehidupan manusia khususnya musik tradisional yang ada di Nusantara mulai dikesampingkan. Musik pop atau seni musik barat pada saat ini mulai menjadi dewa-dewi di tengah masyarakat. Masyarakat beranggapan bahwa musik pop ataupun musik seni barat merupakan musik yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Musik seni barat lebih bisa untuk dinikmati oleh masyarakat daripada musik-musik tradisional yang ada di Nusantara. Akibatnya, musik tradisional yang ada di Nusantara seperti musik tradisional Rinding Gumbeng perlahan mulai ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakat. Gejolak-gejolak yang timbul pada masyarakat Gunungkidul tersebut merupakan efek dari post-kolonial. Masyarakat tidak menyadari bahwa dirinya sedang dijajah oleh bangsa barat melalui berbagai cara seperti datangnya atau masuknya kesenian musik barat di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Dewi, V. E. (2019). Transformasi Musik Tradisional Rinding Gumbeng Perspektif Postkolonial. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 2(2), 63–70. https://doi.org/10.26740/vt.v2n2.p63-70
Section
Articles

References

Barker, Chris. Cultural Studies. Cetakan kesembilan. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2015.

Elly, dkk. Ilmu sosial dan budaya dasar. Indonesia: Kencana Prenadamedia Group. 2006.

Faruk. Belenggu Pasca-Kolonial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

Haryatmoko. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius. 2007.

Kayam, Umar. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. 1981.

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rhineka Cipta. 2000.

Moertjipto, dkk. Bentuk-bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional. Jakarta: Depdikbud. 1990.

Said, Edward. Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timur sebagai Subjek. Cetakan kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2016.

Tim Penulis. Kolonialisasi Media Televisi. Yogyakarta: Buku Litera. 2013.