Respons Anatomi dan Kadar Asam Oksalat Tumbuhan Amorphophallus muelleri Blume Pada Lingkungan yang Berbeda

Penulis

  • Nailiz Zakiyah Apriliani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya
  • Yuliani Yuliani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n2.p137-145

Abstrak

Tumbuhan Amorphophallus muelleri Blume tumbuh pada lingkungan yang berbeda. Perbedaan tersebut memberikan respons yang berbeda secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan biokimia. Tumbuhan ini mengasilkan umbi yang memiliki kadar asam oksalat tinggi. Asam oksalat dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi (rasa panas dimulut), dan kristalisasi dalam ginjal (batu ginjal) jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan respons anatomi dan kadar asam oksalat tumbuhan A. muelleri Blume pada lingkungan yang berbeda. Pengambilan sampel tumbuhan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan di tiga lokasi yaitu Desa Kowel Kec. Pamekasan-Madura, Desa Sambikerep Kec. Rejoso-Nganjuk, dan Desa panglungan Kec. Wonosalam-Jombang. Respons anatomi dan kadar asam oksalat dianalisis menggunakan uji statistika deskriptif dan hubungan antara faktor lingkungan dengan anatomi dan kadar asam oksalat menggunakan uji Cannonical Correlation Analysis (CCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor lingkungan meliputi klimaterik dan edafik dengan respons anatomi yaitu kerapatan stomata, ketebalan epidermis, dan ketebalan palisade serta kadar asam oksalat. Desa Kowel memiliki respons anatomi tertinggi yaitu kerapatan stomata sebesar 120,255 ï­m, ketebalan epidermis 41,5 ï­m dan ketebalan palisade 113,5 ï­m, sedangkan Kadar asam oksalat tertinggi ada pada Desa Panglungan yaitu 427,09 ppm. Pada penelitian ini untuk mendapatkan kadar asam oksalat yang rendah maka tumbuhan A. muelleri Blume sebaiknya ditanam pada dataran rendah.

Referensi

Anggraini T, Eny F, dan Sapto I, 2015. Pengaruh Cekaman Kekerngan Terhadap Perilaku Fisiologi dan Pertumbuhan Bibit Black Lotust (Robinia pseudoacacia). Jurnal Ilmu Kehutanan Vol. 9 (1).

Ardhian D dan Indriyani, 2013. Kandungan Oksalat Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Hasil Penanaman dengan Perlakuan Pupuk P dan K. Jurnal Biotropika Vol. 1 (2).

Campbell NA, Reece JB dan Mitchell LG, 2000. Biologi edisi kelima jilid 1: Penerbit Erlangga. Jakarta.

Dardjat S dan Arbayah S, 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Destaranti N, Sulistyani dan Yani E, 2017. Struktur dan Vegetasi Tumbuhan Bawahan pada Tegakan Pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturraden Banyumas. Jurnal Scripta Biologica Vol. 4 (3).

Djumali dan Mulyaningsih S, 2014. Pengaruh Kelembapan Tanah Terhadap Karakter Agronomi Hasil Rajangan Kering dan Kadar Nikotin Tembakau (Nitcotina tabacum L; Solanaceae) Temanggung pada Tiga Jenis Tanah. Jurnal Berita Biologi Vol. 13 (1).

Hamim H, Banon S, and Dory, 2016. Comparison of Physiological and Anatomical Changes of C3 (Oryza sativa L.) and C4 (Echinochloa crusgalli L.) Leave in Response to Drought Stress. Journal IOP Conferece Series: Earth and Evironmental Science Vol. 31 (1).

Faridah A, Widjanarto SB, Sutrisno A, dan Susilo B, 2012. Optimasi Produksi Tepung Porang dari Chip Porang Secara Mekanis dengan Metode Permukaan Respon. Jurnal Teknik Industri Vol. 13 (2).

Gil PM, Bonomelli C, Schaffer B, Ferreyra R, and Gentina C, 2012. The Effect of The Rasio of Water to Air on Biomass Soils and Nutrients on Avocado Trees. Jurnal Soil Sci., Plant Nutrition Vol. 12.

Hardjowigeno S, 1995. Kesesuaian Lahan Tanah Untuk Pengembangan Pertanian Daerah Rekreasi dan Bangunan. Lembaga Pengabdi Kepala Masyarakat. IPB. Bogor.

Indrayani S dan Perdani AY, 2018. Metode Koleksi dan Pengamatan Tanaman Garut Menggunakan Metode Pewarna Kuku. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Vol. 4 (2).

Ilahi RNK, Isda MN dan Rosmaina, 2018. Morfologi Permukaan Daun Tumbuhan Terung (Solanum melongena L.) sebagai Respon Terhadap Cekman Kekeringan. Journal of Biology Vol. 11 (1).

Indriyani S, Arisoeslaningsih E, Wardiyati T dan Purnobasuki H, 2010. Hubungan Faktor Lingkungan Habitat Porang (Amorphophallus muelleri Blume) pada Lima Agroforesti di Jawa Timur dengan Kandungan Oksalat Umbi. Proceding Seminar Nasional, Universitas Brawijaya, Malang.

Karamina H, Fikrinda W dan Murti AT, 2017. Kompleksitas Pengaruh Temperatur da Kelembapan Tanah Terhadap Nilai pH Tanah di Perkebunan Jambu Biji varietas Kristal (Psidium guajva I.) Bumiaji, Kota Batu. Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3).

Mashud N, 2007. Stomata dan Klorofil dalam Hubungannya dengan Produksi Kelapa. Buletin Palma Vol. 32.

Munir E, Yoon JJ, Tokimatsu T, Hattori T, and Shimada M, 2001. A Physiological Role for Oxalate Acid Biosynthesis in The Wood-Rotting Basidiomycetes Fomitopsis palustris. Journal PNAS Vol. 98 (20).

Mutaqin AZ, Budiono R, Setiawati T dan Nurzaman M, 2016. Studi Anatomi Stomata Daun Mangga (Mangifera indica) Berdasarkan Perbedaan Lingkungan. Jurnal Biodjati Vol. 1 (1).

Novian W dan Ermavitalini D, 2015. Analisa Kerusakan Jaringan Akar Lamun Thalassia hemprichii yang Terpapar Logam Berat Kadmium (Cd). Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 4 (3).

Pantilu LI, Mantiri FR, Ai NS dan Pandiangan D, 2012. Respon Morfologi dan Anatomi Kecambah Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap Intensitas Cahaya yang Berbeda. Jurnal Bioslogos Vol. 2 (2).

Puspitawati RP, 2015. Anatomi Tumbuhan. Surabaya: Unesa University Press.

Raven JA, Griffiths H, and Glidewell SM, 1982. The Mechanism of Oxalate Biosynthesis in Higher Plants: Inventigations wiht The Stable Isotop 18O and 13C. Proc. R. Soe. Lond Vol. 216.

Rusdiana O dan Lubis RS, 2012. Pendugaan Korelasi antara Karakteristik Tanah Terhadap Cadangan Karbon (Carbon Stock) pada Hutan sakunder. Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 3 (1).

Salisbury FB dan Ross CW 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Terjemahan oleh Diah R. Lukman dan sumaryo. Bandung: ITB.

Sari WDP dan Herkules, 2017. Analisis struktur Stomata pada daun Beberapa Tumbuhan Hidrofit sebagai Materi Bahan Ajar Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan. Jurnal Biosains Vol. 3 (3)

Subantoro R, 2014. Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Respon Fisiologis Perkecambahan Benih Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Jurnal Mediargo Vol. 10 (2).

Supriyatna A, Amalia D, Jauhari AA, dan Holydaziah D, 2015. Aktivitas Enzim Amilase, Lipase, dan Protase dari Larva Hermetia illucens yang diberi Pakan Jerami Padi. Jurna ISTEK Vol. 9 (2).

Widya LN, 2015. œAnalisis Kandungan Klorofil Daun Pucuk Merah Syzygium oleana pada Warna Daun yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XI. Skripsi Belum di Publikasikan. Yogyakarta: FKIP UAD.

Wiraatmaja, Wayan I, 2017. Bahan Ajar: Fotosintesis. Bali: Unipress UNUD.

Yuliani, Soemarno, Yanuwiadi B and Leksono AS, 2015. The Relationship between Habitat Atitude, Enviromental Factor and Morphological Characteristics of Pluchea indika, Ageratum conyzoides and Elephantopus scaber. Journal of Biological Sciences Vol. 15 (3).

Zervoudakis G, Salahas G, Kaspiris G and Konstantopoulou, 2012. Influence of Light Intensity on Growth and Physiological Characteristics of Common Sage ( Salvia officinalis L.). Braz. Arch. Biol. Technol Vol. 55 (1).

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-07-22

Cara Mengutip

Apriliani, N. Z., & Yuliani, Y. (2021). Respons Anatomi dan Kadar Asam Oksalat Tumbuhan Amorphophallus muelleri Blume Pada Lingkungan yang Berbeda. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 9(2), 137–145. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v9n2.p137-145
Abstract views: 1134 , PDF Downloads: 1017