Kajian Kebutuhan Perangkat Pembelajaran Biologi Terintegrasi EMaS (Eco Mapping at School) di SMA Negeri se-Kota Malang
DOI:
https://doi.org/10.26740/jppms.v2n1.p%25pAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan SMA di Kota Malang terhadap perangkat pembelajaran Biologi yang terintegrasi Eco Mapping. EMaS (Eco Mapping at School) adalah bentuk inisiatif sekolah berwawasan lingkungan melalui pemetaan lingkungan sekolah guna mendukung siswa menjadi kreatif, berpikir kritis, serta memiliki wawasan dan pemahaman global sebagai bekal kecakapan menghadapi abad 21. SMAN 2, SMAN 7 dan SMAN 8 Kota Malang merupakan sekolah piloting Eco Mapping kerjasama Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Pendidikan dan GIZ Jerman. Pada tahun 2014, Eco Mapping tersebut diadaptasi oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang dalam program Green School Festival (GSF). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan instrumen berupa angket yang diisi oleh guru-guru biologi anggota MGMP Kota Malang. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan 88,9% responden menjawab bahwa Eco Mapping penting dan bermanfaat bagi sekolah, tetapi baru 11,1% guru Biologi di SMA Negeri se-Kota Malang yang mengintegrasikan Eco Mapping ke dalam perangkat pembelajarannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi Eco Mapping at School untuk menunjang pembelajaran biologi di Kota Malang.
Kata kunci: perangkat pembelajaran, biologi, dan eco mapping
This study aims to analyze the needs of a Biology learning tool integrated with Eco Mapping in State Senior High School (SHS) in Malang city. EMaS (Eco Mapping at School) is an initiative form of environmental school through school environment mapping to strengthen students creativity, critical thinking, and understanding as a preparation for the 21st century. SHS 2, SHS 7 and SHS 8 are piloting schools of Eco Mapping cooperating with the Ministry of Environment, the Ministry of Education and Culture, and GIZ Germany. In 2014, Eco Mapping was adapted by the Education Office of Malang city in cooperation with Radar Malang actualized in the Green School Festival (GSF) program. The data were collected using questionnaires filled by biology teachers of MGMP members of Malang city. Quantitative data analysis was employed to describe the data. The results showed that 88,9% biology teachers agreed that Eco Mapping is important and benefits for schools. However, just 11,1% of those have integrated Eco Mapping into their learning tools. Overall, there are needs to develop learning tools integrated with the Eco Mapping at School to support Biology learning in Malang city.
Keywords: learning tools, biology, and eco mapping