Konseling Krisis: Sebuah Pendekatan dalam Mereduksi Masalah Traumatik pada Anak dan Remaja

Authors

  • Sestuningsih Margi Rahayu Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p65-69

Keywords:

konseling krisis, reduksi, traumatik

Abstract

Abstrak

Masalah kekerasan seksual, bullying dan perceraian dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan sehingga meninggalkan dampak traumatik yang sangat dalam kepada anak dan remaja. Traumatik yang ditimbulkan akan berdampak kepada aktivitas-aktivitas perilaku yang muncul seperti depresi, penyangkalan, malu, ketakutan, kesedihan, membolos, mimpi buruk, berbohong, dan psikosomatis. Oleh sebab itu dampak dari masalah yang dihadapi oleh anak dan remaja harus segera diatasi dengan intervensi yang tepat. Konseling krisis untuk mereduksi traumatik pada anak dan remaja meliputi konsep konseling krisis, tujuan dan fokus konseling krisis, teknik konseling krisis serta peran konselor dalam konseling krisis dan implementasi konseling krisis dalam mereduksi traumatik pada anak dan remaja.


Abstract

The problem of sexual violence, bullying and divorce in recent years has increased significantly, leaving a very deep impact traumatic to children and adolescents. Traumatic generated will affect the activities of emergent behavior such as depression, denial, shame, fear, sadness, ditching, nightmares, lying, and psychosomatic. Therefore, the impact of the problems faced by children and adolescents must be addressed with appropriate intervention. Crisis counseling to reduce traumatic in children and adolescents include crisis counseling concepts, goals and focus on crisis counseling, crisis counseling techniques and the role of counselor in crisis counseling and implementation of crisis counseling in reducing traumatic in children and adolescents.

Author Biography

Sestuningsih Margi Rahayu, Universitas Mulawarman

Bimbingan dan Konseling

References

Amriana. 2015. Konseling Krisis dengan Pendekatan Konseling Realitas untuk Menurunkan Kecemasan Anak Korban Kekerasan Seksual (Penelitian Single Subject di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Provinsi Jawa Timur). Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Vol. 5 No 1 hal 1-25. (diakses pada tanggal 21 Mei 2017).

BKKBN. go.id (diakses pada tanggal 10 April 2016).

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Grafindo.
Corrigen, J.W. Selassie, A.W. dan Orman, J.A. The Epidemiology Traumatic Brain Injury. Journal of Head Trauma Rehabilitation, 25: 72-80.

Fadila, R. 2013. Dampak Buruk Perceraian Bagi Anak. (online)http://www.bisnis-iabar.com/index.php/berita/ ini-dampak-buruk-perceraian-bagi-anak. (Diakses 10 April 2016).
Gladding, S. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks.

Golemen, D. 2001. Emotional Intelegence: Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia.

http://m.liputan6.com/global/read/2101694/unicef-l-dari10-anak-perempuan-alami-pelecehan-seksual. (diakses 28 Juli 2016).

http://m.liputan6.com/news/read/105426/gara-gara- sering-diejek-vivi-gantung-diri. (diakses 07 Oktober 2008).

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/30/12/30/o067zt280-kpai-kasus-bullying-di-sekolah-meningkat-selama-2015. (diakses 30 Desember 2015).

http://m.republika.co.id/indeks/hottopic/perceraian (diakses 10 April 2016).

http://tekno.kompas.com/read/2008/11/27/19465378/awas.bullying.di-sekolah-sekolah.yogya. (diakses 27 November 2008).

http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelecehan-seksual-pada-anak-meningkat-100. (diakses 28 Juli 2016).

Strauser, D. dkk. 2006. Trauma Symptoms.Relationship With Career Thoughts, Vocational Identity and Developmental Work Personality, 4 (54): 346-357.

Yusuf, S & Nurihsan, J. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Downloads

Published

2017-05-26

How to Cite

Rahayu, S. M. (2017). Konseling Krisis: Sebuah Pendekatan dalam Mereduksi Masalah Traumatik pada Anak dan Remaja. JP (Jurnal Pendidikan) : Teori Dan Praktik, 2(1), 65–69. https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p65-69
Abstract views: 15624 , PDF Downloads: 6767