Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Usia Dini

Authors

  • Mallevi Agustin Ningrum Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p39-43

Keywords:

Keluarga, Jiwa Wirausaha, Usia Dini

Abstract

Abstrak

Jiwa wirausaha tidak dapat diperoleh secara instan dan dalam waktu yang singkat. Modal utama menjadi wirausaha yang sukses adalah motivasi yang kuat dari dalam diri individu disamping keberanian dalam mengambil resiko, ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya sehingga menjadikan entrepreneur yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Hal tersebut akan terwujud apabila jiwa entrepreneur dapat dipupuk sejak usia dini. Tentunya di sini peran keluarga sangat besar karena keluarga merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan pola bagi kehidupan anak di masa yang akan datang. Pada masa inilah peran orangtua sangat diperlukan dalam membentuk pola kehidupan mereka yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai moral agama, memotivasi untuk rajin belajar sehingga harapannya nanti ketika sudah dewasa dapat menjadi orang yang sukses, serta mendidik anak dengan jiwa berwirausaha sehingga ketika dewasa nanti mereka akan menyadari pentingnya penanaman moral agama, kepribadian, dan tidak bergantung pada orangtua dari segi finansial. Kesuksesan tersebut tentunya dapat ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, latihan-latihan yang diperoleh sejak dini. Salah satu cara untuk menstimulasi tumbuhnya jiwa wirausaha anak sejak dini adalah melalui bermain dan pembiasaan. Pembiasaan anak dimulai dari bangun tidur sampai anak beraktivitas kembali merupakan metode yang tepat dan harus dilakukankan setiap hari sehingga anak-anak belajar bertanggung jawab dengan apapun yang dilakukannya. Untuk itu, peran ayah sebagai kepala keluarga harus dapat mendukung peran ibu yang tugas utamanya mengasuh dan mendidik anak agar jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak usia dini. Keluarga berperan sangat besar dalam mengelola aktivitas anak sehari-hari. Tentunya di sini yang dapat mengkondisikan anak adalah orangtua. Jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak dini dengan melibatkan kerjasama kedua orangtua baik peran ayah maupun ibu.

 

Abstract

Entrepreneurial spirit can not be obtained instantly and in a short time. The main capital became a successful entrepreneur is a strong motivation from within the individual in addition to courage in taking risks, perseverance and tenacity in running their business so as to make entrepreneurs are resilient and not easily discouraged. It will be realized if the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. Of course, here the role of a very large family because the family is the first and primary educators for children. Early childhood is a crucial time in the formation of the pattern of life for children in the future. At this time the role of parents is indispensable in shaping their lives is by instilling moral values of religion, motivated to study hard so that his hopes later when fully grown can be successful, as well as to educate children with mental entrepreneurship so that as adults they will be aware of the importance of religious moral cultivation, personality, and not rely on parents financially. That success would be determined by education, experience, exercises derived from the outset. One way to stimulate the growth of an entrepreneurial spirit children early is through play and habituation. Habituation child starts from waking up to the child move back an appropriate method and should be underway every day so that children learn responsibility for whatever he does. To that end, the role of the father as the head of the family should be able to support the role of mothers whose primary job caring for and educating children to the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. The family is very great role in managing the daily activities of children. Surely here to condition the child is the parent. Entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age with both parents involved cooperation both father and mother 

 

References

Daradjat, Zakiah. 1997. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

Goode, William J. 1995. Sosiologi Keluarga (The Family). Terjemahan Laila Hanom Hasyim. Jakarta: Bumi Aksara.

Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga (Teoretis dan Praktis). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Norman, C. 2009. Konsep Kewirausahaan. (Online). (http://ciptonorman.com), diakses 15 Oktober 2016.

Salim, Mohammad Haitami. 2013. Pendidikan Agama dalam Keluarga: Revitalisasi Peran Keluarga dalam Membangun Generasi Bangsa yang Berkarakter. Yogyakarta: A-Ruzz Media.

Suryana. 2001. Konsep Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Ide-ide Usaha. (Online). (http://www.blogekonomi.com), diakses 10 Oktober 2016.

Suryana. 2003. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Syarbini, Amirulloh, et.all. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Tafsir, Ahmad. 2002. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tafsir, Ahmad. 2011. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Downloads

Published

2017-05-26

How to Cite

Ningrum, M. A. (2017). Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Usia Dini. JP (Jurnal Pendidikan) : Teori Dan Praktik, 2(1), 39–43. https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p39-43
Abstract views: 9337 , PDF Downloads: 3531