Klasterisasi Topik Konten Channel Youtube Gaming Indonesia Menggunakan Latent Dirichlet Allocation
Main Article Content
Abstract
Youtube adalah platform untuk saling berbagi video terbesar di internet. Semakin platform ini berkembangan, semakin banyak konten yang tersedia di dalamnya, yang dikarenakan semakin beragam genre videonya. Salah satu genre video yang sedang naik daun adalah konten gaming, yang mana topik tersebut adalah objek pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Latent Dirichlect Allocation (LDA) untuk memetakan topik-topik dari genre gaming ini. Data didapatkan dari 10 kanal gaming dengan subscribers terbanyak di Indonesia, yang diekstrak dengan melakukan text mining. Total data yang didapatkan adalah sebanyak 12.757 video. Sekian banyak video ini dipetakan menjadi 5 topik yang paling dominan. Adapun jumlah topik yang diambil didasarkan pada perhitungan perplexity, dan keterkaitan kata dalam topik dihitung menggunakan coherence. Topik tersebut antara lain bocoran update dan season baru, review hero dan skin baru, live bermain game di saat ada event yang menarik, membahas bug yang terjadi pada patch baru rilis sehingga mempengaruhi gameplay, dan konten memborong skin dalam game.
Kata Kunci— Latent Dirichlet Allocation, Gaming, analisis topik, topik dominan, konten youtube.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of an original manuscript to the journal will be taken to mean that it represents originality work not previously published. Please see JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) originality guidelines for details. Use this in conjunction with the points below about references, before submission i.e. always attribute clearly using either indented text or quote marks as well as making use of the preferred IEEE style of formatting. Authors submitting articles for publication warrant that the work is not an infringement of any existing copyright and will indemnify the publisher against any breach of such warranty. For ease of dissemination and to ensure proper policing of use, papers and contributions become the legal copyright of the publisher unless otherwise agreed.
The editor may make use of Thurnitin software for checking the originality of submissions received.