Penyisipan Data Diagnosa Pasien Covid-19 Dalam Citra Medis Digital X-Ray

Main Article Content

Agus Prihanto
Aditya Prapanca
dedy rahman prehanto

Abstract

Salah satu contoh penggunaan steganografi adalah untuk kepentingan medis yaitu penyisipan pesan diagnosa pasien kedalam citra digital hasil scan X-Ray. Kita ketahui bahwa saat ini sudah mulai banyak penggunaan citra digital karena kemudahan dalam pengelohaan data, penyimpanan dan pendistribusiannya. Untuk menjaga kerahasian hasil diagnosa pasien merupakan masalah tersendiri dalam rekam medis karena data tersebut tidak boleh diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan. Metode konvensional biasanya menggunakan map berkas rekam medis dan dituliskan kata rahasia. Metode ini sangat rawan sekali untuk masih dapat diketahui orang yang tidak berkepentingan sehingga diperlukan perbaikan pola penyimpanan data rekam medis tersebut. Penelitian ini berfokus pada penyembuyian dan kerahasian informasi diagnosa pasien Covid-19 pada citra medis dengan teknik steganografi PVD (Pixel Value Differencing) sehingga data rekam medis pasien tetap aman dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Ide dasar adalah citra akan diklasifikasikan dengan Tabel Contiues Range yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan nilai antara 2 pixel yang saling berdekatan. Dari nilai tersebut nantinya akan ditentukan seberapa banyak bit informasi yang akan disisipkan. Dengan semakin besar selisih nilai 2 pixel yang berdekatan maka peluang penyisipan informasi tersembuyi akan semakin besar. Untuk lokasi penyisipan akan menggunakan teknik yaitu horisontal scanning. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 1) Kapasitas metode PVD lebih besar jika dbandingkan dengan metode LSB 1 Bit dengan peningkatan rata-rata 311 % (3,11 kali), 2) Kualitas gambar stego hasil PVD dan LSB 1 Bit tergolong sangat baik dengan ditunjukkan nilai PSNR > 60%, 3) Hasil analisa histogram antara gambar asli, gambar stego PVD dan gambar stego LSB 1 Bit secara kasat mata memiliki kemiripan yang cukup tinggi dan 4) Hasil penyisipan pesan dengan kriptografi memberikan keamanan lebih jika dbandingkan dengan penyisipan tanpa kriptografi.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Agus Prihanto, Universitas Negeri Surabaya

-

References

Habes, Alkhraisat. (2006), Information Hiding in BMP image Implementation, Analysis and Evaluation, Eletronic Scientific Journal, Saint Petersburg, Russia.

Maulana, Robbin. (2019), Steganografi Berbasis Citra Menggunakan Prosesor ARM7TDMI dan Algoritma LSB, Jurnal ElekFormatika : Vol.1 No.1, 2019

Menezes; P. Van Oorschot and S. Vanstone., (1996), Handbook of Applied Cryptography, CRC Press.

Morkel, T., Eloff dan Olivier, M.S. (2005), An Overview of Image Steganography, Proceedings of the Fifth Annual Information Security South Africa Conference(ISSA2005), Sandton, South Africa, (Published electronically).

Munir, Rinaldi. (2005), Steganografi dan Watermarking,  http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/Steganografi%20dan%20Watermarking.pdf, tanggal akses 20 Juni 2010.

Prihanto, Agus. (2009), Penyembuyian dan Pengacakan Pesan Data Text Menggunakan Steganografi dan Kriptografi Triple DES pada image, Proceding Seminar Nasional Pengaman Jaringan - SNIPER, Banyuwangi.

Wulandari, M., dkk (2015), Analisis Kualitas dan Kuantitas Steganografi dengan Interpolasi pada Citra Medis, Jurnal UGM : Vol.36, No.1, 2015.

Wu, D.-C., & Tsai, W.-H. (2013). A Steganographic method for image by pixel-value differencing. Pattern Recognition Letter 24, 1613-1626.