Aksebilitas Difabel Pada Objek Wisata Malioboro

Authors

  • Fahmi Rafika Perdana Universitas Widya Mataram

DOI:

https://doi.org/10.26740/inklusi.v4n1.p66-84

Keywords:

aksesibilitas, difabel, obyek wisata, Malioboro, Yogyakarta

Abstract

Abstrak

Sebagai warga negara, semestinya difabel memiliki hak yang sama dalam aksesibilitas ruang publik, termasuk pada obyek wisata Malioboro Kota Yogyakarta. Selama ini fasilitas untuk pengunjung difabel masih sangat minim. Kajian ini bertujuan untuk menunjang kebijakan pembangunan kota untuk menjadi œKota Wisata Ramah Difabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kualitatif, dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan survey. Penelitian ini merumuskan masalah untuk mengetahui aksesibilitas difabel pada obyek wisata Malioboro. Hasil dari studi menunjukkan obyek wisata Malioboro belum aksesibel. Aspek kendala untuk Malioboro menjadi ramah difabel berasal dari kesadaran masyarakat yang belum memahami pentingnya aksesibilitas difabel. Kendala lainnya berasal dari pembangunan Malioboro yang belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan difabel. Selain hambatan terdapat aspek pendukung yaitu  masih adanya sebagian masyarakat yang menyadari akan pentingnya aksesibilitas difabel di Malioboro dan regulasi yang cukup berpihak pada kepentingan difabel.

Kata Kunci: aksesibilitas;  difabel;  obyek wisata; Malioboro; Yogyakarta


Abstract 

As citizens, the disabled must have the same rights in accessibility to public spaces, including the Malioboro tourism object in Yogyakarta City. So far, facilities for visitors with disabilities are still very minimal. This study aims to support city development policies to become a "Friendly City for Disabled Tourism". This study uses a qualitative descriptive approach, using observation, interview, documentation, and survey techniques. This research formulates the problem to find out the accessibility of disabled people in Malioboro tourism objects. The results of the study show that Malioboro tourism object is not yet accessible. The obstacle aspect for Malioboro to become disabled-friendly comes from the awareness of the people who do not understand the importance of accessibility. Another obstacle comes from the development of Malioboro which has not yet fully sided with the interests of the disabled. In addition to the obstacles there are supporting aspects namely there are still some people who are aware of the importance of the accessibility of disabled people in Malioboro and regulations that are quite in favor of the interests of the diffable.

Keywords: accessibility; diffable; tourism site; Malioboro; Yogyakarta

Author Biography

Fahmi Rafika Perdana, Universitas Widya Mataram

Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

References

<p>Aziz, Safrudin. 2014.  <em>Perpustakaan Ramah Difabel</em><em>.</em><em> </em>Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.</p><p>Demortoto, Argyo. 2005. <em>Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel</em>. Surakata: UNS Press.</p><p>Denzin, Norman K, Lincoln,Yvonna S. 2009. <em>Handbook of Qualitatif Research.</em> Yogyakarta: <em> </em>Pustaka Pelajar.</p><p>Dinas Sosial, Kota Yogyakarta. 2017. <em>Menuju Kota Yogyakarta yang Inklusif melalui Kecamatan Inklusi, </em>Materi Penyuluhan, Yogyakarta, </p><p>Handoyo, Febri, dkk. 2017. <em>Paket Wisata bagi Difabel di Yogyakarta. </em>Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 1, No. 2.</p><p> </p><p>Hernowo, Bimo. 2005. <em>Aksesibilitas Difabel Sebagai Tuntutan Hak Azazi</em>. Paper.</p><p> </p><p>M. Syafiie, dkk. 2014. <em>Potret Difabel Berhadapan dengan Hukum Negara</em>. Yogyakarta: SIGAB.</p><p>Moleong, J Lexy<em>. </em>2012.<em> Metodologi Penelitian Kualitatif</em><em>.</em><em> </em>Bandung: Remaja Rosdakarya,</p><p> </p><p>Purwanta, 2004. <em>Pokok-Pokok Pikiran Dr. Mansour Fakih Refleksi Kawan Seperjuangan</em>. Yogyakarta: SIGAB &amp; OXFAM Great Britain.</p><p> </p><p><em>Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DIY Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas.</em></p><p><em> </em></p><p>OHANA. 2007 . <em>Perjanjian Internasional tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas</em></p><p> </p><p>Republik Indonesia, 2016, <em>Undang-Undang No. 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas</em><em>. </em><em> </em>Jakarta: Sekretaris Negara.</p><p> </p><p>Setyaningsih, Wiwik. 2005</p><p><em>. </em><em>Perwujudan Elemen Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, Unit Kajian Aksesibilitas Arsitektur (UKAA) UNS 2005</em> : Policy And Regulation SEMINAR INTERNATIONAL Supporting Inclusion In Indonesia. Paper.</p><p> </p><p>Windrawan, Puguh. 2015.  <em>Aksesibilitas Peradilan Bagi Penyandang Disabilitas</em>. PUSHAM UII.</p><p> </p><p>Zakariyah, Ummi, Husein, Rahmawati, 2016. <em>PARIWISATA RAMAH   PENYANDANG   DISABILITAS Studi  Ketersediaan Fasilitas Dan Aksesibilitas Pariwisata Untuk Disabilitas Di Kota Yogyakarta</em><em>. </em><em> </em>Jurnal.</p><p> </p><p>Agus Diono, Mujaddid, Fanciscus Adi Prasetyo, &amp; Didik Budijanto. (2014). <em>Situasi  Penyandang  Disabilitas</em>. Buletin  Jendela Data  dan  Informasi Kesehatan, 156.</p><p> </p><p>Maftuhin, A. 2016. <em>Mengikat Makna Diskriminasi: Penyandang Cacat, Difabel,   dan   Penyandang   Disabilitas</em>. INKLUSI, 3(2),   139162.</p><p> </p><p>Priscyllia, F. 2016.  <em>Kajian Hukum Terhadap Fasilitas Pelayanan Publik Bagi   Penyandang   Disabilitas</em>. LEX   CRIMEN 5(3).</p><p>Website:</p><p> </p><p>Faud, Bahrul. Difabel, Sebuah Simbol Perlawanan Ideologi. Cak Fu. <a href="http://cakfu.info/2010/08/difabel-sebuah-simbol-perlawanan-ideologis/">http://cakfu.info/2010/08/difabel-sebuah-simbol-perlawanan-ideologis/</a>. Diakses 13 Januari 2017.</p><p> </p><p>Wijoyono, Elan, Seberapa Ramah Ruang Publik Yogyakarta bagi Kelompok Rentan?,<a href="https://elantowow.wordpress.com/2016/01/04/seberapa-ramah-ruang-publik-yogyakarta-bagi-kelompok-rentan/">https://elantowow.wordpress.com/2016/01/04/seberapa-ramah-ruang-publik-yogyakarta-bagi-kelompok-rentan/</a>.  Diakses tanggal 3 September 2017</p><p> </p><p>Kabarkota, Malioboro dinilai belum cukup aksesibel bagi penyandang disabilitas <a href="https://kabarkota.com/malioboro-dinilai-belum-cukup-aksesibel-bagi-penyandang-disabilitas/">https://kabarkota.com/malioboro-dinilai-belum-cukup-aksesibel-bagi-penyandang-disabilitas/</a>. Diakses tanggal 20 Desember 2018</p><p> </p>AGENDA, 2012. Disability in Southeast Asian Countries. diunduh 10 Desember 2013 pada <a href="http://www2.agendaasia.org/index.php/information/disability-in-asean">http://www2.agendaasia.org/index.php/information/disability-in-asean</a>

Downloads

Published

2020-12-07

How to Cite

Perdana, F. R. (2020). Aksebilitas Difabel Pada Objek Wisata Malioboro. JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi), 4(1), 66–84. https://doi.org/10.26740/inklusi.v4n1.p66-84

Issue

Section

Articles
Abstract views: 963 , PDF Downloads: 1281