PEMANFATAN EKSTRAK BIJI TERATAI SEBAGAI BAHAN AKTIF ANTIBAKTERI UNTUK PEMBUATAN HAND SANITIZER

Authors

  • Farindya Dwi Cahyaningtyas Universitas Negeri Surabaya
  • Zhilla Afifatul Ukrima Universitas Negeri Surabaya
  • Nora Nora Universitas Negeri Surabaya
  • Amaria Amaria Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/icaj.v3n1.p7-13

Keywords:

Biji Teratai, hand sanitizer, dan antibakteri

Abstract

Biji teratai memiliki kandungan komponen  fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid, glikosida, saponin, tannin, dan triterpenoid. alkaloid, flavonoid, steroid, glikosida, saponin, tannin, dan triterpenoid yang terdapat pada biji teratai seperti flavonoid, alkaloid, tannin,  dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri  gel hand sanitizer ekstrak etil asetat biji teratai. Penelitian  diawali dengan ekstraksi biji teratai kering dengan cara maserasi selama 3 hari  menggunakan etil asetat.  Maserat yang dihasilkan selanjutnya dievaporasi menggunakan rotatory evaporator dan kandungan pelarut etil asetat dihilangkan dengan menggunakan waterbath dengan menjaga suhunya <60oC. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan sediaan gel. Sediaan gel yang dihasilkan kemudian dilakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan pada Escherichia coli dan Staphylococcus aureus uji stabilitas sediaan gel hand sanitizer yang terdiri dari uji pH, uji daya sebar,  uji sineresis, serta uji organoleptis meliputi warna, bau, dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak ekstrak biji teratai yang ditambahkan, warna yang dihasilkan semakin gelap, aroma yang semakin kuat,  bentuk yang tidak kental, serta daya sebar yang semakin lebar. pH formula dari F1, F2,  F3 berturut-turut yaitu 6,4 ; 5,9 ; 5,1. Sediaan gel hand sanitizer tidak sineresis. Aktivitas antibakteri hand sanitizer ekstrak biji teratai yang dapat menghambat atau mematikan bakteri dengan sangat baik pada konsentrasi 1,5 % yang menghasilkan zona hambat sebesar 12 mm pada bakteri  Staphylococcus aureus dan 10 mm pada bakteri  Escherichia coli.

References

[1] Ardiansyah. Daun Beluntas sebagai Bahan Antibakteri dan Antioksidan. Tersedia di Berita IPTEK.com. 2004.
[2] Asngad, Aminah, Aprilia Bagas R, Nopitasari. Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Jurnal Bioeksperimen. Vol. 4 (2) Pp. 61-70, 2018.
[3] Bobbarala, V. Antimicrobial Agents. Intech, Croatia. 2012.
[4] Cooney, C.M., œTriclosan Comes under Scrutiny. Environmental Health Perspectiveive 118(6), A242, 2010.
[5] Cowan. œPlant Product as Antimicrobial Agents, Clinical Microbiology Reviews, Vol. 12, No. 4, Hal. 564-582. 1999.
[6] Cushnie, T.P.T., dan A.J. Lamb. œAntimicrobial Activity of Flavonoids. International Journal of Antimicrobial Agents. 26: 343 356. 2005.
[7] Dann, A.B., and Hontella, A., œoTriclosan: Enviromental Exposure, Toxicity and Mechanism of Action. Journal Applied Toxicology 31, 285-311. 2011.
[8] Fitrial Y, Astawan M, Soekarto ST, Wiryawan KG, Wresdiyati T dan Khairina R. œPotensi biji teratai sebagai antidiare. Jurnal Teknologi & Industri Pangan 19(2): 158-164, 2008.
[9] Glicksman M. Food Hydrocolloids. Vol. II. CRC Press, Boca Raton; 1983.
[10] Hurria. œFormulasi, Uji Stabilitas Fisik, Dan Uji Aktifitas Sediaan Gel Hand Sanitizer Dari Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Berbasis Karbomer. Jurnal Farmasi Fik Uinam. Vol.2 No (1) Hal : 28-33. 2014.
[11] Nuria, M.C., A. Faizatun., dan Sumantri. œUji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar ( Jatropha cuircas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu ilmu Pertanian. 5: 26 37. 2009.
[12] Radji, Maksum dkk. œUji Efektivitas Anti Mikroba Beberapa Merk Dagang Pembersih Tangan Antiseptik. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. IV, No. 1. 2007; 1-6
[13] Rini, E. P., & Nugraheni E. R. œUji Daya Hambat Berbagai Merek Handsanitizer Gel Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 1(10), 18-26. 2018.

Downloads

Published

2019-11-02

Issue

Section

Articles
Abstract views: 4032 , PDF Downloads: 5035