RELEVANSI TARI TOPENG BAPANG TERHADAP KREATIVITAS GERAK
Main Article Content
Abstract
Setiap mahasiswa tari memiliki kesulitan dalam mengembangkan gerak tari tradisi dalam karya tari. Tari tradisi merupakan dasar gagasan gerak yang bisa dikembangkan dalam sebuah kekaryaan. Gerak tari topeng Bapang memiliki keunikan tersendiri baik secara karakter bentuk dan teknik yang bisa dijadikan pijakan untuk dikembangkan dalam sebuah kekaryaan. Gerak tari topeng Bapang sudah memiliki ketentuan gerak yang telah ditentukan baik secara bentuk dan teknik geraknya namun jarang digunakan sebagai pengembangan keativitas untuk dijadikan gagasan maupun ide kekaryaan. Pertimbangan gerak sebagai dasar kreativitas memiliki relevansi terhadap bentuk dan teknik dalam sebuah kekaryaan yang terkait dengan pemilihan tema atau tokoh yang dikembangkan melalui aktivitas pengembangan gerak oleh mahasiwa sendiri. Berbagai kendala dalam proses kekaryaan yang dihadapi mahasiswa terkait dengan matakuliah karya tari memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Berpijak dari paparan tersebut Tari Topeng Bapang sebenarnya memiliki relevansi untuk dikembangkan sebagai dasar pemilihan teknik dan bentuk ke dalam kekaryaan untk membantu ke berbagai pencapaian dan permaslahan pencarian ide dan gagasan dalam kreativitas gerak. Semua aspek dalam pencapaian eksplorasi gerak bisa menggunakan tari Topeng Bapang sebagai dasar eksplorasi dalam teknik dan bentuk untuk menunjang proses dalam kekaryaan. Sebagai penunjang kreativitas bisa berpijak dari salah satu motif gerak dari topeng Bapang kemudian dieksplorasi melalui berbagai kemungkinan dalam mengembangkan gagasan atau ide kreativitas pada proses kekaryaan. Pembekalan materi tari etnik diberbagai wilayah daerah etnik di Jawa Timur jarang digunakan sebagai dasar proses kreatif dalam menunjang karya tari oleh mahasiswa
Kata kunci: Relevansi, Tari Topeng Bapang, Kreativitas.
Article Details
References
A.A. M. Djelantik. 2004. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI bekerja sama dengan Arti.
Azhar Arsya, 2015. Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Bastomi, Suwaji. 1990. Wawasan Seni. Semarang: Press IKIP.
Daryanto, 2015. Media Pembelajaran. Bandung. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Faisal, Sanapiah, 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Malang: Y A.
Farwati Gendra Nata Utami. 2005. Jurnal Seni Pertunjukan. Menguatkan Seni Tradisi, Menemukan Identitas. Surakarta, STSI.
Hasan Hamid, 2009. Evaluasi Kurikulum, Bandung, Pasca Sarjana UPI.
Hidajad Robby, 2003. Mozaik Koreografi, Malang. Gantar Gumelar.
J. Van Baal. 1988. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya: hingga dekada 1970. Jakarta. Gramedia.
Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: PT. Sinar Harapan.
___________, 1996/1997. Ensiklopedi Seni Musik dan Seni Tari. Surabaya, Dinas P & K Daerah Propensi Tingkat I Jawa Timur.
Masunah Juju dkk, 2003. Seni dan Pendidikan Seni, Bandung P4ST, UPI.
Moleong, J. Lexy, 2000. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Murgianto, Sal. 1983.Koreografi:Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud
Murgianto, Sal. dkk. 1980. Topeng Malang. Jakarta. Proyek Sasana Budaya.
Rader, Melvin, Bertram Jessup, tt. Art and Human Values (Arti Nila dan Seni) terj. Johnny Prasetyo. Tanpa Kota Penerbit.
Robby Hidajad. 2003. Mozaik Koreografi. Malang. Gantar Gumelar
Sal Murgiyanto, 1983. Koreografi. Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta : Sinar Harapan.
Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan, Jakarta. Bina Aksara.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru.Terj. Ben Suharto, Yogyakarta: Ikalasti.
Soedarsono, 1983. Koreografi, Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono. 1985. Sejarah Kesenian. Yogyakarta. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar.
Soedjono, Soeprapto. 1977. Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni. Jogjakarta.
Soetarno. 2001. Pengaruh Pariwisata Dalam Seni Pertunjukan. Makalah disampaikan pada seminar Seni Pertunjukan Indonesia Seri VIII tanggal 7-8 Pebruari 2001 di Surakarta.
Spradley, James P and David W. McCurdy. 1975. Antropology: The Cultural Perspective. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.
Sugito, Bambang. 2014. Proceeding The International Conference For Arts, Strategi Masyarakat Terhadap Eksistensi Seni Jaranan dan Budaya Lokal dalam Konteks Global. Yoyakarta. UNY
Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
Suwarno, Bambang. 2005. Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia, Kemauan, Kemampuan, Keberanian Dasar Kreativitas Seni. Surakarta, STSI.
Suharto, Ben, 1984. Tari: Analisa Bentuk Gaya dan Isi Sebagai Penunjang Proses Kreatif, Yogyakarta: Lagaligo Untuk fakultas Kesenian ISI Yogyakarta.
Sumandiyo Hadi, 2003. Aspek aspek Dasar: Koreografi Kelompok. Yogyakarta, eLKHAPI
Sutini, Ai 2012. Menumbuhkembangkan Kepekaan Apresiasi Sejak Dini Terhadap seni Tradisi, Apresiasi Simbol Dalam Seni Nusantara. Bandung, CV. Bintang Wali Artika
Tim Universitas Negeri Surabaya (UNESA). 2001. Laporan Akhir Pengadaan Jasa Konsultasi Penyusunan SPM dan Bahan Ajar SMK Bidang Keahlian Pariwisata. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Surabaya.