Representasi Lingkungan Hidup dalam Papantung Masyarakat Suku Sangihe di Desa Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe (Kajian Ekostilistika)

Authors

  • Sarleoki Nancy Umkeketony Universitas Negeri Surabaya
  • Setya Yuwana Sudikan Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/elitejournal.v1n2.p%25p

Abstract

Sangihe tribe or known by the tribe Sangir community community that occupies small islands in the District of Sangihe Islands in North Sulawesi Province. The islands that reside in the Sangihe tribe are located between Sulawesi Island and Mindanao Island, which borders the Philippines. In the past the Sangihe tribe did not recognize literature in written form but in oral literature. This study aims to describe Natural representation in sounds of language in Papantung Sangihe Tribe Society in Manente Village, Tahuna Sub-district, Sangihe Regency, North Sulawesi.

Keywordsfonotaktik, bahasa Gorom, dialektologis

References

Danandjaja, J. 2002. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Erwina Erni. 2012.Pantun dan Fungsi dalam Kebudayaan Masyarakat Melayu Sumatera Utara. Universitas Utara Medan.
Endraswara suwardi. 2016. Metodologi Penelitian Ekologi Sastra (konsep,langkah, dan penerapan). Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service).
Kadarisman, A. Effendi. 2001. Puitika Linguistik: Antara Kejernihan Struktur dan Kabut Makna. Bahasa dan Seni, Tahun 29, Nomor 1, Februari 2001:1-22
Nurgiyantoro. Burhan. 2017. Stilistika. Gadjah Mada University Perss.
Oktavianus. 2006. Nilai Budaya Dalam Ungkapan Minangkabau:Sebuah Kajian Dari Prespektif Antopologi Linguistik. Universitas Andalas.
Sudikan, S. Y. 2015. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya. Citra Wacana.
Sudikan, S. Y. 2016. Ekologi Sastra. CV. Pustaka Ilalang Grup.
Wulokow alffian. 2009. Kebudayaan sangihe. Lenganeng.

Downloads

Published

2019-05-24
Abstract views: 192 , PDF Downloads: 657