PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PEWARNAAN MELALUI PEMBERIAN AGEN FIKSASI RAMAH LINGKUNGAN PADA KELOMPOK BATIK TULIS PASURUAN
DOI:
https://doi.org/10.26740/ja.v2n2.p30-33Keywords:
batik, warna, agen fiksasi, ramah lingkunganAbstract
Batik Indonesia telah ditentukan sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco. Pengembangan inovasi proses produksi batik tulis meliptui proses pewarnaan dan desain motif merupakan faktor penting untuk meningkatkan penjualan dan kapasitas produksi. Kota Pasuruan memiliki produksi batik khas yang dikenal dengan batik sirih kelor. Batik Pasuruan belum populer di kalangan masyarakat, sehingga pelatihan dan pendampingan terkait proses pewarnaan dan desain motif perlu dilakukan. Pelatihan yang dilakukan terhadap kelompok mitra batik pasuruan meliputi pelatihan penggunaan agen fiksasi ramah lingkungan pada proses pewarnaan serta penggunaan alat padder untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi waktu produksi.Downloads
References
Fouda, M.M.G., 2005, Use of Polysacharides in Medical Textile Applications, Dissertation, Universitat Duissburg-essen, Germany.
Herlina, S., 2015, Fiksasi bahan alami dari buah markisa dan jeruk nipis dalam proses pewarnaan batik dengan zat warna indigosol, Laporan penelitian, PPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta
Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 11 Tahun 2003
Tim Pustaka JawaTimuran, 2009, Batik Jawa Timur, Aertikel dari koleksi Deposit No. 12.312/19-03-2010 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : ZONABIS, Media Informasi Kadin Wilayah Tengah, Volume II.
Tim Pustaka Jawa timuran, 2010, Batik Khas Kota Pasuruan, Artikel dari koleksi Deposit Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: BANGKIT, Edisi IV, Tahun III.
Trismawati K., Setyabakti, V., Rosetyo, C.W., 2010, Pencelupan pada kain sutera menggunakan zat warna urang aring (Eclipta alba) dengan fiksator tawas, tunjung dan kapur tohor, Laporan PKMP, Universitas Negeri Yogyakarta

