Lagu Identitas Wonomulyo dalam Upacara Adat Galungan di Wonomulyo Magetan (Bentuk Lagu dan Penyajian)
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Bentuk Lagu Identitas Wonomulyo dan mendeskripsikan Bentuk Penyajian Lagu Identitas Wonomulyo pada Upacara Galungan menggunakan teori Bentuk Lagu dan Penyajian. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk lagu Identitas Wonomulyo terdiri dari dua belas kalimat yang masing-masing kalimat terdiri dari empat gatra yang setiap gatra terdiri dari empat ketuk serta memiliki tempo dengan kecepatan sedang. Lagu Identitas Wonomulyo ditulis menggunakan notasi Pelog Jawa yaitu 1,2,3,4,5,6,7 dengan sebutan ji,ro,lu,pat,mo,nem,pi. Bentuk Penyajian Lagu Identitas Wonomulyo disajikan dalam dua sesi pada Upacara Galungan, sesi pertama yaitu penyajian dengan format arak-arakan. Selanjutnya yaitu pada saat tiba dimakam para pemain Musik Tongling berhenti berjalan dan terpecah menjadi dua sisi yaitu kanan dan kiri berdiri disamping tangga menuju Makam Ki Hajar Wonokoso. Pada sesi ini Lagu Identitas Wonomulyo dimainkan Kembali sebanyak satu putaran kemudian berhenti untuk dilanjutkan dengan prosesi selanjutnya.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ali, N. (2020). Makna Upacara Adat Ala Baloe (Makan Baru Padi) Kampung Bampalola Di Kabupaten Alor (Suatu Kajian Historis Terhadap Tradisi Masyarakat). Thesis, Mataram: Universitas Muhammadiyah Mataram.
Astra, R. D. (2015). Analisis Bentuk Dan Struktur Lagu Fantasia On Themes From La Traviata Karya Francisco Tarrega. Thesis, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Atmaja, A. S. (2019). Analisis Bentuk Musik Gamelan Pada Kesenian Barongan Risang Guntur Seto Kabupaten Blora. Thesis, Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Bagus, Lorens. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bastomi, S. (1992). Wawasan Seni. IKIP Semarang Pers.
Djelantik, A.A.M. (1999). Estetika sebuah pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Indonesia.
Djohan, (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publiser.
Edmund Prier Sj, Karl. (1996) Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Fatmawati, Y. (2015). Studi Etnografi Makna Ritual Galungan Bagi Masyarakat Wonomulyo, Desa Geni Langit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Thesis, Surabaya: Universitas Airlangga.
Hariyanto. (2019). Fungsi Musik Thongling Dalam Ritus Galungan Di Wonomulyo Magetan. Thesis, Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta.
Hardjana, Suka. (1983). Estetika Musik. Jakarta: Departemen dan Kebudayaan.
Irviani, Y. (2022). Analisis Penggunaan dan Makna Diksi Lagu "Asmaralibrasi" Soegi Bornean. Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa, 1(3), 1.
Joseph, Wagiman. (2005). Teori Musik 1. Semarang: Sendratasik.
Kodijat, Latifah. (2004). Istilah istilah Musik. Jakarta: Djambatan.
Kurniawan, P. T. (2016). Analisis Pola Ritme Drum Gaya Whatevercore Grup Band New Face New Wave Di Semarang. Thesis, Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Larasati, D. (2022). Analisis Bentuk Dan Makna Lagu DaerahSuku Rejang Di Kabupaten Rejang Lebong. Thesis, Bengkulu: Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Machlis, J. (1984). Enjoyment of Music. New York City: Norton & Company, Incorporated, W. W.
Muhlis, A. (2019). Eksistensi Tradisi Tari Lulo Di Kec. Pakue Kab. Kolaka Utara Sulawesi Tenggara (Tinjauan Kebudayaan Islam). Thesis, Parepare: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Parepare.
Oktavianus, E. P. (2017). Lagu Tias Dalam Upacara Pernikahan Adat Simalungun Di Desa Bangun Purba (Studi Kajian, Bentuk Penyajian, Fungsi Dan Makna Lagu). Grenek Jurnal Seni Musik, VVI(6), 1.
Padmodarmaya, Pramana. (1988). Tata dan Teknik Pentas. Jakarta: Balai Pustaka.
Pakpahan, A. S. T. (2018). Peranan Lagu “Boru Nabasa Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Karya Soaloon Simatupang (Studi Diskriptif Kualitatif Dalam Pernikahan Di Medan Sumatera Utara). Thesis, Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Prahana, L. M. G., Winarko, J. (2020). Lagu Kiddung Dalem Dalam Upacara Adat Nyongkolan Suku Sasak Di Kabupaten Lombok Tengah (Bentuk Penyajian Dan Bentuk Lagu). Apron Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, VI(1), 15.
Purnomo, W. Subagyo, F. (2010). Terampil Bermusik Untuk SMP Dan MTS. Kementerian Pendidikan Nasional: PT Wangsa Jatra Lestari.
Purwadarminto, W.J.S (1985) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.
Rinanjani, A. (2016). Eksistensi Kesenian Kuda Lumping Group Panji Budhoyo Di Dusun Surugajah Desa Ngargosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Thesis, Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sedyawati, Edi. (2006). Pertumbuhan Seni Pertunjukan (cetakan pertama). Jakarta: Sinar Harapan.
Semi, M. Atar. (1984). Anatomi Sastra. Jakarta: Erlangga.
Setiowati, P. S. (2020). Pembentukan Karakter Anak pada Lagu Tokecang. Jawa Barat: Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 8 No. 1.
Soeharto, M. (1986). Belajar Membuat Lagu. Jakarta: PT. Gramedia.
Sumardjo, Jakob (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.
Supanggah, R. (2009). Bothekan Karawitan II. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Syafiq, Muhammad. (2003). Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adi Cita.
Sylado, Remi. (1983). Menuju Apresiasi Musik. Bandung: Angkasa.