Status Konservasi Reptilia Anggota Ordo Squamata yang Diperdagangkan di Surabaya

Authors

  • Mochammad Fendi Purwosanto Jurusan Biologi-FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Jln. Ketintang Surabaya 60231
  • Khairul Yazid Jurusan Biologi-FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Jln. Ketintang Surabaya 60231
  • Dining Nika Alina Jurusan Biologi-FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Jln. Ketintang Surabaya 60231
  • Gilang Noval Abdillah Jurusan Biologi-FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Jln. Ketintang Surabaya 60231

Abstract

Ordo Squamata terdiri atas kelompok ular, kadal dan kadal cacing. Anggota ordo ini merupakan yang terbanyak dalam kelas Reptilia. Kelompok ular dan kadal memiliki keunikan bentuk dan corak sisik yang indah sehingga kedua hewan ini banyak diperdagangkan di beberapa kota besar di Indonesia. Perdagangan hewan reptil tersebut dapat ditemukan juga di kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies reptilia anggota ordo Squamata yang diperdagangkan secara bebas di wilayah Surabaya dan mendeskripsikan status konservasi reptilia anggota ordo Squamata yang diperdagangkan secara bebas di wilayah Surabaya. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi langsung dan wawancara. Observasi dilakukan di tiga pasar hewan di Surabaya antara lain: Pasar Bratang, Pasar Burung Kupang, dan Pasar Gunung Sari. Wawancara dilakukan dengan pedagang dan kolektor untuk memperoleh data tambahan tentang ordo Squamata yang diperdagangkan. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 17 jenis reptilia ordo Squamata yang diperdagangkan di Surabaya. Status konservasi ketujuh belas reptilia tersebut ditinjau dari IUCN Red List yaitu: Least Concern (LC), Vulnerable (Vu),  Near Threatened (NT), dan Not Evaluated (NE). Ditinjau CITES terdiri atas 10 jenis statusnya Appendiks II dan 7 lainnya memiliki status konservasi Not Listed. Berdasarkan PP RI No.7/1999 status konservasi tujuh belas reptilia anggota ordo Squamata tersebut terdiri atas 16 jenis yang tidak dilindungi dan terdapat 1 jenis yang dilindungi.

 

Squamata consist of snakes, lizards, and warm lizards. Member of this order is the most number in Reptilian classis. Snakes and lizards have unique type and attractive scale until both of this animals traded freely in some big city in Indonesia. This reptilian trade also occours in Surabaya. The purposes of this study were to identify species from member of Order Squamata which counted on animal trade in Surabaya and to describe  the status of conservation from Reptilian classis member of Order Squamata, which counted on animal trade in Surabaya. This study used two method, there were observation and interview. Observation took place in tree different animal markets, there were Bratang Market, Kupang Birds Market, and Gunung Sari Market. Interview hold with animal trader and animal collector for collecting additional information about animal trade from Squamata Ordo. Data were analyzed descriptively. Result of this study showed that 17 species of Squamata traded freely in Surabaya. The status of conservation of those, seventeenth animals, based on IUCN Red List are Least Concern (LC), Vulnerable (Vu), Near Threatened (NT), dan Not Evaluated (NE). Based on CITES, the status of conservation from Reptilian classis member of Squamata Ordo which counted on animal trade in Surabaya consist of Appendix II and not listed category. Based on Government Regulation Number 7 Year 1999, the status of conservation of those reptiles were one protected animal and 16 unprotected animals.

References

Amri S, Nurdjali B, dan Siahaan S, 2015. Keanekaragaman Jenis Reptil Ordo Squamata Dikawasan Hutan Lindung Gunung Semahung Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 3(1): 30-34.

Astirin, Parama, Okid, 2000. Permasalahan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Jurnal Biodiversitas. 1 (1): 36-40.

CITES, 2015. (Online). Diakses dari (http://www.cites.org/eng/app/appendices.php). Pada tanggal 7 Maret 2015.

Daniel, Stefhen, 2011. Perdagangan Reptilia Sebagai Binatang Peliharaan di DKI Jakarta. (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hamdani, R., Tjong, D. H., dan Herwina, H, 2013. Potensi Herpetofauna Dalam Pengobatan Tradisional Di Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2 (2): 110-117.

IUCN Red List, 2015. (Online). Diakses dari (http://www.iucnredlist.org/static/categories_criteria_3_1). Pada tanggal 7 Maret 2015.

Marlon, Riza, 2014. 107+ Ular Indonesia. Bogor: Indonesia Nature and Wildlife Publishing.

Peraturan Pemerintah No. 7, 1999. Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa. Jakarta

Peraturan Pemerintah No. 8, 1999. Pemanfaatan Tumbuhan dan Hewan Liar. Jakarta.

Downloads

Abstract views: 3658 , PDF Downloads: 4440