Biodiversitas Capung sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Kawasan Wisata Air Terjun Dlundung, Mojokerto

Authors

  • Betty Andriani Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
  • Ulfi Faizah Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/sainsmat.v10n1.p16-22

Abstract

Capung merupakan salah satu organisme yang dapat digunakan sebagai agen bioindikator suatu ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan nimfa capung memiliki sensitivitas pada perubahan lingkungan yang terjadi. Air Terjun Dlundung terletak di Kabupaten Mojokerto, memiliki air jernih dari mata air gunung welirang yang menjadikannya sebagai habitat bagi capung untuk berkembang biak. Penelitian ini perlu dilakukan karena penelitian yang membahas mengenai keanekaragaman capung di kawasan tersebut masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis keanekaragaman spesies capung sebagai agen bioindikator kualitas air di Kawasan Air Terjun Dlundung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2022 di Kawasan Air Terjun Dlundung, dengan metode jelajah (fisual day flying) dan menggunakan Teknik sweeping. Analisis yang dilakukan diantaranya adalah menganalisis indeks keanekaragaman (H’) Shannon-Wiener, indeks kemerataan (E), dan indeks Dominansi (D). Berdasarkan penelitian didapatkan 46 capung yang termasuk ke dalam 4 spesies, 4 genus, dan 4 famili yang berbeda diantaranya yaitu Orthetrum migratum, Vestalis luctuosa, Euphaea variegata, dan Heliocypha fenestrate. Didapatkan indeks keanekaragaman capung sebesar 1,24, indeks kemerataan sebesar 0,90, dan indeks dominansi sebesar 0,31 yang mencerminkan kondisi ekosistem Air Terjun Dlundung yang masih cukup stabil. Keberadaan capung dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan, keanekaragaman capung yang tinggi menunjukkan kualitas perairan yang baik dan sebaliknya. Keanekaragaman capung berkaitan langsung dengan keberlanjutan ekosistem air tawar, sehingga mendukung pencapaian SDG 6 (konservasi air bersih), SDG 13 (mitigasi perubahan iklim), SDG 14 (kesehatan ekosistem perairan), dan SDG 15 (perlindungan keanekaragaman hayati).

Downloads

Published

2025-04-24
Abstract views: 282 , PDF Downloads: 294