Penggunaan Tipe Habitat oleh Avifauna di Lingkungan PT Arutmin Indonesia NPLCT, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan

Authors

  • Mochamad Arief Soendjoto Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani Km 36 Banjarbaru 70714, Telp./Fax. 05114772290
  • Maulana Khalid Riefani Prodi Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Hasan Basry, Banjarmasin
  • Muhammad Zen PT Arutmin Indonesia – NPLCT, Tanjung Pemancingan, Kotabaru, Kalimantan Selatan

Abstract

Pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT Arutmin Indonesia-NPLCT yang mengoperasikan pelabuhan batu bara di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan difokuskan pada fauna laut. Avifauna diurnal di lingkungan PT Arutmin Indonesia-NPLCT belum dieksplorasi dan didokumentasikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis penggunaan tipe habitat oleh avifauna dalam tiga periode pengamatan. Spesies avifauna diidentifi kasi pada titik/lingkar kelimpahan dan penjelajahan di hutan mangrove, hutan sekunder, permukiman/perkantoran, lahan terbuka/padang rumput/semak belukar, dan perairan. Frekuensi jumpaan setiap spesies avifauna dan frekuensi relatif penggunaan tipe habitat oleh spesies dihitung berdasarkan pada unit waktu berdurasi 5 menit per unit. Selama penelitian ditemukan 57 spesies avifauna di seluruh lingkungan tersebut. Jumlah atau keragaman spesies burung cenderung turun di perairan dan naik di empat tipe habitat lainnya mulai dari periode pengamatan pertama hingga ketiga. Hampir semua spesies ditemukan di lebih dari satu tipe habitat. Frekuensi relatif penggunaan tipe habitat oleh spesies-spesies itu bervariasi. Hanya dua spesies saja yang ditemukan 100% menggunakan satu tipe habitat untuk aktivitasnya.

 

Environment management and monitoring of PT Arutmin Indonesia-NPLCT operating a coal port in Kotabaru Regency, Kalimantan Selatan was used to be focused on marine biota. Diurnal avifauna in the area of PT Arutmin Indonesia-NPLCT was not explored and documented. The objective of the research was to analyze the habitat type utilization by avifauna in three observation periods. Avifauna species was identifi ed in abundance points and survey in mangrove forest, secondary forest, resettlement/offi ce, open area/grassland/ shrub, and water. Scan frequency of every avifauna species and relative frequency of habitat type utilization by species were counted based on a fi ve-minute unit. Fifty seven avifauna species were found in the area. The number and the diversity of species tended to decrease on the water and increase in the other habitat types from the fi rst period to the third one. Almost all species were found in more than a single habitat type. Relative frequency of habitat type utilization by species varied. There were two species utilizing a single habitat type for their activity.

References

Boer C, 2004. Restorasi Ekologi Lahan Bekas Tambang Batubara Areal PT Kaltim Prima Coal. Biodiversity and Monitoring Report. Samarinda: Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman.

Bumi Resources Tbk., 2014. Arutmin Indonesia. Web publication http://www.bumiresources.com. Diunduh tanggal 25 Agustus 2014.

Elfi dasari D & Junardi, 2006. Keragaman burung air di kawasan hutan mangrove Peniti, Kabupaten Pontianak. Biodiversitas, 7(1): 63-66.

Hamzati NS & Aunurohim, 2013. Keanekaragaman burung di beberapa tipe habitat di Bentang Alam Mbeliling Bagian Barat, Flores. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(2): 2337-3520.

Heriyanto NM, Garsetiasih R & Setio P, 2008. Status populasi dan habitat burung di BKPH Bayah, Banten. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5(3): 239-249.

Hernowo JB, 1989. Suatu tinjauan terhadap keanekaragaman jenis burung dan peranannya di hutan lindung Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Media Konservasi, 2(2): 19-32.

Hernowo JB & Wasono WT, 2006. Population and habitat of Javan Green Peafowl (Pavo muticus muticus Linnaeus 1758) at Alas Purwo National Park, East Java. Media Konservasi, 11(3): 8388.

Imanuddin & Mardiastuti A, 2007. Breeding biology of Milky Stork Mycteria cinerea. pp 29-36 in Mulyani YA, Supriatna AA, Rahayuningsih M & Novarino W (eds.) Prosiding Seminar Ornitologi Indonesia 2005. Indonesian Ornithologists Union (IdOU). Bogor, Indonesia 122 pp.

Iskandar S & Karlina E, 2004. Kajian pemanfaatan jenis burung air di Pantai Utara Indramayu, Jawa Barat. Buletin Plasma Nutfah, 10(1): 43-48.

Jumilawaty E, 2006. Perilaku harian pecuk hitam (Phalacrocorax sulcirostris) saat musim berbiak di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Jakarta. Jurnal Biologi Sumatera, 1(1): 20-23.

Lelloltery H, Hitipeuw JC & Sahusilawane J, 2007. Peranan konservasi tradisional terhadap keragaman jenis burung pada beberapa desa di Kecamatan Leitimur Selatan. Jurnal Agroforestri, 2(1): 33-40.

MacKinnon J, Phillipps K & Balen B, 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam). Bogor: Burung Indonesia.

Mustari AH, 1992. Jenis-jenis burung air di hutan mangrove Delta Sungai Cimanuk Indramayu Jawa Barat. Media Konservasi, 4(1): 39-46.

Partasasmita R, Mardiastuti A, Solihin DD, Widjajakusuma R, Prijono SN & Ueda K, 2009. Komunitas burung pemakan buah di habitat suksesi. Biosfera, 26(2): 90-99.

Rusmendro H, Ruskomalasari, Khadafi A, Prayoga HB & Apriyanti L, 2009. Keberadaan jenis burung pada lima stasiun pengamatan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, Depok-Jakarta. Vis Vitalis, 2(2): 50-64.

Sawitri R & Iskandar S, 2012. Keragaman jenis burung di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(2): 175-187.

Setiawan A, Alikodra HS, Gunawan A & Darnaedi D, 2006. Keanekaragaman jenis pohon dan burung di beberapa areal hutan kota Bandar Lampung. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 12(1): 1-13.

Setio P & Takandjandji M, 2007. Konservasi ex situ burung endemik langka melalui penangkaran. pp 47-61 in Bismark M, Samsoedin I, Suhaendi H & Pratiwi (eds.) Prosiding Seminar Badan Litbang Kehutanan Tahun 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor xvi 306 pp.

Smythies BE, 1981. The birds of Borneo. Third Edition. Kuala Lumpur, Malaysia: The Sabah Society & The Malayan Nature Society.

Soendjoto MA & Gunawan, 2003. Keragaman burung di enam tipe habitat PT Inhutani I Labanan, Kalimantan Timur. Biodiversitas, 4(2): 103-111.

Soendjoto MA, Riefani MK & Zen M, 2014. Dinamika spesies avifauna di areal PT Arutmin Indonesia North Pulau Laut Coal Terminal, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biologi, UNS Surakarta, 07 Juni 2014. In press.

Warsito H & Bismark M, 2010. Penyebaran dan populasi burung paruh bengkok pada beberapa tipe habitat di Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(1): 93-102.

Widodo W, 2009. Komparasi keragaman jenis burung-burung di Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo pada beberapa tipe habitat. Berk. Penel. Hayati, 14: 113124.

Widyasari K, Hakim L & Yanuwiadi B, 2013. Kajian jenis-jenis burung di Desa Ngadas sebagai dasar perencanaan jalur pengamatan burung (birdwatching). J. Indonesian Tourism and Development Studies, 1(3): 108114.

Wisnubudi G, 2009. Penggunaan strata vegetasi oleh burung di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Vis Vitalis, 2(2): 4149.

Downloads

Published

2016-11-04
Abstract views: 810 , PDF Downloads: 1944