Evaluasi Kondisi Perkerasan Dan Rencana Penanganan Perkerasan Lentur Dengan Metode Lendutan Balik Di Ruas Kejayan-Purwosari, Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.26740/mitrans.v2n3.p230-242Keywords:
Jenis kerusakan Jalan, overlay, metode lendutan balik, international roughness indexAbstract
Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan prasarana transportasi, terutama infrastruktur jalan yang berperan penting dalam menunjang mobilitas barang dan orang. Jalan Kejayan-Purwosari di Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu jalan provinsi nontol yang strategis, menghubungkan berbagai wilayah industri serta menjadi jalur utama ekonomi antara Surabaya, Malang, dan Banyuwangi. Tingginya volume kendaraan berat yang melintasi ruas ini, termasuk truk dengan tonase berlebih, menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur perkerasan jalan. Berdasarkan survei inventori yang dilakukan, ruas ini mengalami kerusakan akibat frekuensi kendaraan berat yang melebihi batas tonase yang diizinkan, mencapai lebih dari 8 ton. Salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi perkerasan adalah metode lendutan balik dengan alat Benkelman Beam, yang memberikan nilai lendutan balik guna menentukan kebutuhan perbaikan. Selain metode lendutan balik dengan alat Benkelman Beam, International Roughness Index (IRI) atau indeks kerataan digunakan sebagai metode untuk menentukan jenis perbaikan jalan yang tidak membutuhkan perbaikan struktur atau overlay non struktural. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi permukaan jalan serta memberikan rekomendasi penanganan perbaikan yang sesuai. Dari hasil pengamatan, diperoleh jenis kerusakan retak refleksi, retak halus, retak kulit buaya, retak pinggir, retak susut, lubang, pengelupasan butir, dan jembul. Hasil indeks kerataan sebesar 4, dengan rekomendasi penanganan overlay non struktural setebal 4,5 cm. Hasil analisis lendutan balik menggunakan alat Benkelman Beam menunjukkan nilai 1,24 mm, dengan rekomendasi penanganan berupa overlay struktural setebal 13,5 cm untuk mengatasi deformasi permanen dan retak lelah, tebal inilah yang digunakan untuk menangani kerusakan jalan di sta 7+600 hingga 10+500.
References
Bina Marga. (2017). Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02-M-BM-2017, Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.
Bolla, M. E. (2012). Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode Pci (Pavement Condition Index) Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang). Jurnal Teknik Sipil, 1(3), 104-116–116.
Departemen Pekerjaan Umum. (2005). Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metoda Lendutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ex. Departemen Kimpraswil, 1–30.
Farida, I., & Noer Hakim, G. (2021). Ketebalan Perkerasan Lentur Dengan Metode AASHTO 1993 Dan Manual Perkerasan Jalan 2017. Jurnal Teknik Sipil Cendekia (Jtsc), 2(1), 59–68. https://doi.org/10.51988/vol1no1bulanjulitahun2020.v2i1.30
Hary Christady Hardiyatmo. (2017). Perancangan perkerasan jalan dan penyelidikan tanah (Ke-2). Gadjah Mada University Press.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, & Pusdiklat Jalan, P. P. dan P. I. W. (2016). Modul 2 Analisa Lalu Lintas jalan. Pemerintah Republik Indonesia, 1–32.
Kristiano, R., & Suryana, S. (2019). Perkembangan Sarana Dan Prasarana Transportasi Dalam Hubungannya Dengan Tingkat Perekonomian Masyarakat Di Desa Kolang Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Geografi Gea, 19(2), 131–140. https://doi.org/10.17509/gea.v19i2.19886
Manguande, J., Manoppo, M. R. E., & Sendow, T. K. (2020). Analisis Perbandingan Desain Overlay Perkerasan Lentur Dengan Metode Bina Marga 2017 Menggunakan Data Lendutan Bb Dan Aashto 1993 Menggunakan Data Lendutan Fwd ( Study Kasus : Ruas Jalan Airmadidi - Kairagi ). Jurnal Sipil Statik, 8(1), 23–32.
IRC 81. (1997). Guidelines for strengthening of flexible road pavements using Benkelman beam deflection technique. Indian road congress, New Delhi, 1997.
Pandey V., S. (2016). Pentingnya Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Sebagai Upaya Membangun Desa Di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Tekno, 14(66), 44–52.
Panjaitan, W. J., Sipil, M. S., Teknik, F., & Surabaya, U. N. (2017). EVALUASI PERKERASAN JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA 2017 DAN METODE PCI ( PAVEMENT CONDITION INDEX ) ALTERNATIF PENANGANANNYA ( Studi kasus : Jalan Janti Tegalgondo , Kabupaten Klaten ). 1–11.
Pedoman Konstruksi dan Bangunan Desain Perkerasan Jalan Lentur No 002/P/BM/2011 (hal. 46). (2011).
Perindustrian, D., Perdagangan, D. A. N., Dinas, P., Dan, P., Provinsi, P., & Efendi, J. (2021). Dinas perindustrian dan perdagangan. 28, 62842.
Priana, S. E. (2018). Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Lingkar Utara Kota Padang Panjang). Rang Teknik Journal, 1(1). https://doi.org/10.31869/rtj.v1i1.609
Shalahuddin, M. (2016). Varian Lendutan Balik Dan Overlay Jalan Duri–Sei Rangau. 71–78. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/7527%0Ahttps://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7527/Paper_[T-09].pdf?sequence=1

