Kesesuaian Kualitas Pelayanan Suroboyo Bus Bagi Masyarakat Pengguna Tranportasi Massal di Wilayah Kota Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.26740/mitrans.v1n1.p95-106Keywords:
Transportasi, Suroboyo Bus, Tingkat kesesuaian, Tingkat Kepuasan, Metode IPAAbstract
Kota Surabaya salah satu kota yang mengembangkan Transportasi umum. Aspek yang perlu dilakukan dalam mengembangakan transportasi umum adalah aspek pelayanan berdasarkan Standar pelayanan minimal. Salah satu upaya mengembangkan transportasi umum di Kota Surabaya adalah peluncuran Suroboyo Bus sebagai transportasi umum masa kini. Peluncuran Suroboyo Bus diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat akan penggunaan transportasi umum, sehingga perlu adanya penelitian dengan tujuan mengetahui nilai kepuasan dan kesesuaian Suroboyo Bus berdasarkan SPM ditinjau dari sisi para pengguna dan upaya apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan kesesuaian dari pelayanan Suroboyo Bus. Metode penelitian ini bertujuan mencari nilai tingkat kepuasan dan kesesuaian pelayanan pada Suroboyo Bus. Metode-metode yang digunakan adalah Metode Servqual, dibagi menjadi 4 kuadran dalam Diagram Kartesius dengan menggunakan IPA (Importance-Performance Analysis), dan CSI (Customer Satisfaction Index) untuk menentukan tingkat kepuasan pengguna. Sedangkan jumlah dari responden dari penelitian ditentukan berdasarkan Metode Slovin. Berdasarkan penelitian ini tingkat kesesuaian pelayanan Suroboyo Bus rute Purabaya-Rajawali dan TIJ-Osowilangun mendapatkan skor rata-rata sebesar 90,70% dan 87,26%. Sedangkan nilai pada tingkat kepuasan pada rute Purabaya-Rajawali dan TIJ-Osowilangun mendapatkan persentase sebesar 88,78% dan 88,65%. Faktor pengaruh yang belum sesuai harapan adalah: 1) Jam kedatangan dan keberangkatan. 2) Rasa aman saat berada di halte. 3) Kemampuan supir berkendara. 4) Kenyamanan tempat duduk pada halte. 5) Adanya papan informasi pada halte. 6) Kemudahan menjangkau halte. Upaya yang perlu dilakukan 1) Perbaikan pengaturan waktu atau perhitungan waktu pada kedatangan dan keberangkatan Suroboyo Bus. 2) Penambahan fasilitas pada bagian keamanan seperti CCTV pada halte. 3) Adanya kegiatan pelatihan berkendara. 4) Peningkatan fasilitas pada tempat duduk halte. 5) Penambahan papan informasi. 6) Kemudahan dalam menjangkau halte pemberhentian.
References
Fathoni, S., & Erli Handayeni, K. D. M. (2022). Pola Spasial Tingkat Aksesibilitas Suroboyo Bus dengan Metode PTAL (Public Transport Accessibility Levels) di Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 11(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v11i2.97645
Fermana, O. M. (2020). Evaluasi Kinerja Pelayana Agkutan Umum Penumpang Kota Banyuwangi (Studi Trayek Lyn 2 dan Lyn 7) [Universitas Muhammadiyah Malang]. http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/64415
Halim, A. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Bus Jurusan Samarinda Bontang pada Terminal Lempake di Kota Samarinda. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents (Vol. 3, Issue 2). Universitas Mulawarman.
INRIX. (2021). 2021 INRIX Global Traffic Scorecard. Interactive Ranking & City Dashboards, December. https://inrix.com/scorecard/kendaraan indonesia 2020-2021. (n.d.).
Mukhoyyaroh, N. I., & Agustyawan, P. E. (2022). Penilaian Pelayanan Transportasi Umum Surabaya Raya Dengan Metode. 5. https://doi.org/10.1177/09721509221093892.A
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Buku Ajar Dasar-dasar Statistik Penelitian. Sibuku Media.
PM No. 10 Tahun, 2012. (2012). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan. Mentri Perhubungan Republik Indonesia, 13.
Pratiwi, V. M., Handoko, R., & Widodo, D. (2022). Efektivitas Pelayanan Transportasi Publik Dimasa Pandemi COVID-19 (Studi pada Suroboyo Bus). 19, 6.
Presiden Republik Indonesia. (2009). UU No.22 tahun 2009.pdf (p. 203).
Presiden Republik Indonesia. (2014). PP No. 74 Tahun 2014 (p. 47).
Rakhmawati, A. (2017). Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kepemilikan Mobil Pribadi pada Kalangan Dosen di FEB-UB. 12.

