Transformasi modal sosial dalam digital society: Mendukung toleransi di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.26740/jsm.v8n1.p202-224Abstrak
Studi ini bertujuan untuk menyelidiki transformasi modal sosial dalam masyarakat digital dan dukungannya terhadap aksi toleransi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis isi deskriptif. Subyek penelitian adalah pengguna media sosial Twitter. Objek penelitian ini diidentifikasi melalui keterlibatan pengguna pada isu-isu toleransi di jejaring sosial daring seperti Twitter. Alat analisis yang dimaksimalkan yaitu Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran konten negatif dan intoleran di jejaring sosial daring menjadi tantangan utama dalam membangun modal sosial yang kuat. Konten-konten negatif tersebut memprovokasi konflik, memperkuat pemisahan antar kelompok, dan merusak kepercayaan sosial yang diperlukan dalam membangun toleransi. Selain itu, polarisasi dan penyebaran berita palsu juga memengaruhi iklim toleransi, karena masyarakat dapat terpengaruh oleh narasi yang memicu prasangka dan memperkuat stereotip negatif. Peningkatan literasi digital, tindakan tegas terhadap konten intoleran, penerapan kebijakan yang mendorong toleransi, dan kesetaraan akses menjadi kunci dalam membangun modal sosial yang positif dan mendukung aksi toleransi di era digital.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 The Journal of Society and Media

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

