IMPLEMENTASI K-MEANS CLUSTERING DALAM PEMETAAN WILAYAH RAWAN PENYAKIT LEPTOSPIROSIS DI JAWA TIMUR

Isi Artikel Utama

Salsabila
Moh. Hafiyusholeh Sholeh
Hani Khaulasari
Dian Candra Rini Novitasari
Yuniarti D.N

Abstrak

Leptospirosis merupakan penyakit endemis yang banyak ditemukan pada wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi. Bakteri Leptospira sp. merupakan bakteri penyebab Leptospirosis yang dapat menginfeksi hewan dan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Kasus Leptospirosis termasuk kasus terabaikan dan terus meningkat setiap tahunnya, khususnya pada Provinsi Jawa Timur yaiti ditemukan 273 kasus di Tahun 2020 menjadi 606 kasus di Tahun 2023. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan pemetaan wilayah rawan Leptospirosis di Jawa Timur menggunakan K-Means Clustering. Data yang digunakan terdiri dari jumlah kasus Leptospirosis, jumlah kematian akibat Leptospirosis, CFR, jumlah penduduk, jumlah petani, jumlah kasus banjir, jumlah kasus tanah longsor, luas wilayah, dan luas wilayah tegal/kebun. Hasil penelitian didapatkan 5 kategori cluster yaitu C1 dengan kategori sangat aman terdiri dari 4 Kab/Kota, C2 kategori aman terdiri dari 7 Kab/Kota, C3 kategori cukup aman terdiri dari 13 Kab/Kota, C4 kategori sangat rawan terdiri dari 11 Kab/Kota, dan C5 kategori rawan terdiri dari 3 Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur dengan hasil akurasi sebesar 0.65 menggunakan Silhoutte Coefficient.

Rincian Artikel

Bagian
Applied Mathematics