Rancang Bangun Monitoring Suhu Udara Untuk Analisis Urban Heat Island di Daerah Tangerang Selatan dan Bogor

Main Article Content

hariyanto hariyanto

Abstract

Urban Heat Island merupakan fenomena kenaikan suhu di mana daerah urban lebih tinggi dibandingkan daerah rural di sekitarnya. Perancangan sistem monitoring Urban Heat Island terdiri dari NodeMcu ESP8266, sensor suhu DS18B20, RTC DS3232, SD Card, database, dan tampilan berbasis web dan android. Hasil penelitian ini adalah data suhu di database mampu dienkripsi dan didekripsi menggunakan algoritma AES-128 kemudian digunakan untuk menentukan Urban Heat Island Intensity. Monitoring suhu yang dilakukan di 6 wilayah urban : STMKG, kantor kecamatan Pondok Aren, kantor kecamatan Serpong Utara, kantor kecamatan Pamulang, kantor Walikota Tangerang Selatan dan Cengkareng dan 4 wilayah rural : Sawangan, Tajur Halang, Parung dan Kemang pada tanggal 22 Juli 2019  pukul 23.00 WIB terdapat nilai Urban Heat Island Intensity maksimum di daerah Cengkareng dan Kecamatan Kemang dengan selisih suhu 4,54°C, sedangkan nilai minimum di daerah Kecamatan Pondok Aren dan Sawangan dengan selisih suhu -0,38°C, hasil ini dapat ditampilkan pada website dan android.

Article Details

Section
Volume 03 Nomor 02

References

[1] C. Hasiholan, R. Primananda, and K. Amron, œImplementasi Konsep Internet of Things pada Sistem Monitoring Banjir menggunakan Protokol MQTT, J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ. Brawijaya, vol. 2, no. 12, pp. 61286135, 2018.

[2] A. Wijaya and M. Rivai, œMonitoring dan Kontrol Sistem irigasi Berbasis IoT Menggunakan Banana PI, J. Tek. ITS, vol. 7, no. 2, 2018.

[3] T. Rahajoeningoem and I. H. Saputra, œSistem Monitoring Cuaca dan Deteksi Banjir pada Android Berbasis Internet of Things ( IoT ) Weather Monitoring System and Flooding Detection on Android Based Internet of Things ( IoT ), 2017.

[4] T. R. Oke, œThe energetic basis of the urban heat island, Q. J. R. Meteorol. Soc., vol. 108, no. 455, pp. 124, 1982.

[5] Y.-H. Kim and J.-J. Baik, œSpatial and temporal structure of the urban heat island in Seoul, J. Appl. Meteorol., vol. 44, no. 5, pp. 591605, 2005.

[6] G. Mihalakakou, M. Santamouris, N. Papanikolaou, C. Cartalis, and A. Tsangrassoulis, œSimulation of the urban heat island phenomenon in Mediterranean climates, Pure Appl. Geophys., vol. 161, no. 2, pp. 429451, 2004.

[7] R. Maru and S. Ahmad, œNocturnal air temperature traverses across the city of Jakarta, Indonesia, Glob. J. Adv. Pure Appl. Sci., vol. 2, pp. 1923, 2014.

[8] S. B. Rushayati and R. Hermawan, œCharacteristics of urban heat island condition in DKI Jakarta, in Forum Geografi, 2013, vol. 27, no. 2, pp. 111118.

[9] P. Indonesia, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009, vol. 53, no. 9. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 139. Sekretariat Negara, 2009.

[10] M. Jarraud, œGuide to meteorological instruments and methods of observation (WMO-No. 8), World Meteorol. Organ. Geneva, Switz., 2008.

[11] G. G. P. U. K and A. Erlanshari, œImplementasi Metode A Dvanced Encryption Standard ( AES ) Dan Message Digest 5 ( MD5 ) Pada Enkripsi Dokumen ( Studi Kasus LPSE UNIB ), vol. 4, no. 3, pp. 277287, 2016.

[12] A. M. Abidin, F. Hardianti, and I. N. Setiani, œAnalisa Dan Implementasi Proses Kriptografi Encryption-Decryption Dengan Algoritma Advanced Encryption Standard ( Aes-128 ), J. Sarj. Tek. Inform. Keamanan Komput., p. `1-20, 2016.

[13] A. Prameshwari and N. P. Sastra, œImplementasi Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) 128 Untuk Enkripsi dan Dekripsi File Dokumen, Eksplora Inform., vol. 8, no. 1, p. 52, 2018.