Assessment of Tension, Anxiety And Stress When Players Face The Critical Number of Tennis Courts

Abstrak

Background: Success in sports not only depends on players’ physical attributes, techniques, tactics, and strategies but also heavily relies on their psychological strength. A strong mental state serves as a crucial asset, especially when athletes face high-pressure situations such as deuce or critical points in a match, which can induce stress, anxiety, tension, and worry about losing. Despite its importance, coaches sometimes overlook psychological training, leaving players mentally vulnerable during these critical moments. Objective: This study investigates the psychological factors—specifically stress, tension, and anxiety—experienced by field tennis players in Bali when facing crucial points. Method: Using a quantitative descriptive approach with surveys, the research involved 41 tennis players, with data collected through questionnaires and documentation. Result: The analysis revealed that most players experience a medium level of stress during such moments, with over half feeling tension. Conclusion: Moreover, the study found a very strong correlation among the three variables, indicating that measuring one of these variables can provide insight into the others, highlighting the importance of psychological preparedness in competitive tennis.

Abstrak

Latar Belakang: Kesuksesan dalam olahraga tidak hanya bergantung pada atribut fisik, teknik, taktik, dan strategi pemain, tetapi juga sangat bergantung pada kekuatan psikologis mereka. Kondisi mental yang kuat merupakan aset penting, terutama ketika atlet menghadapi situasi bertekanan tinggi seperti deuce atau poin kritis dalam pertandingan, yang dapat memicu stres, kecemasan, ketegangan, dan kekhawatiran akan kekalahan. Meskipun penting, pelatih terkadang mengabaikan pelatihan psikologis, sehingga membuat pemain rentan secara mental selama momen kritis ini. Tujuan: Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor psikologis—khususnya stres, ketegangan, dan kecemasan—yang dialami oleh pemain tenis lapangan di Bali ketika menghadapi poin-poin krusial. Metode: Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan survei, penelitian ini melibatkan 41 pemain tenis, dengan data dikumpulkan melalui kuesioner dan dokumentasi. Hasil: Analisis mengungkapkan bahwa sebagian besar pemain mengalami tingkat stres sedang selama momen-momen tersebut, dengan lebih dari separuhnya merasakan ketegangan. Kesimpulan: Lebih lanjut, penelitian ini menemukan korelasi yang sangat kuat antara ketiga variabel, yang menunjukkan bahwa mengukur salah satu variabel ini dapat memberikan wawasan tentang variabel lainnya, yang menyoroti pentingnya kesiapan psikologis dalam tenis kompetitif.