Pelatihan Deep Learning untuk Meningkatkan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Authors

  • Cindy Asli Pravesti Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Ayong Lianawati Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Maghfirotul Lathifah Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Sutijono Sutijono Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Dewi Anya Laiqa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Fanny Riskia Farandini Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Timothy Vito Pattipeiluhu Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Keywords:

Pelatihan, Deep Learning, Layanan, Bimbingan, Konseling, Sekolah

Abstract

Peran bimbingan dan konseling semakin penting dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, terutama dengan meningkatnya tekanan akademik dan sosial. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif yang dapat mengoptimalkan layanan bimbingan dan konseling, salah satunya melalui pendekatan deep learning. Konselor yang menerapkan deep learning memiliki tujuan untuk memiliki keterampilan reflektif yang kuat, kemampuan analisis mendalam, serta keterlibatan aktif dalam proses bimbingan dan konseling. Program pelatihan berbasis deep learning telah dilaksanakan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat secara daring, yang diikuti oleh 294 guru dari wilayah Jawa Timur. Program ini menerapkan metode service learning, yang meliputi tahap identifikasi, perencanaan, tindakan, dan refleksi. Melalui pelatihan ini, guru bimbingan dan konseling dibantu dalam meningkatkan keterampilan mereka, baik dari segi pemahaman konseptual maupun penerapan praktik dalam layanan kepada konseli. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pendekatan deep learning memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan efektivitas layanan bimbingan dan konseling. Studi empiris menunjukkan bahwa penerapan model deep learning memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam memprediksi performa akademik dan mendeteksi risiko drop out dibandingkan metode konvensional. Dengan demikian, pendekatan ini berpotensi menjadi strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling serta membantu individu mengatasi tantangan psikologis dan sosial secara lebih mandiri.

Published

2025-05-01
Abstract views: 11 , PDF Downloads: 4