Can Forensic Accounting as a ‘Science’ Prevent Fraud?; Implications for the Undergraduate Accounting Curriculum in Indonesia

Abstract

Artikel ini membahas akuntansi forensik sebagai bagian dari ilmu akuntansi yang telah memenuhi kaidah sebagai science, karena memiliki objek kajian yang jelas, pendekatan sistematis, metode analisis yang terukur, serta kontribusi terhadap pemecahan masalah nyata, khususnya dalam hal pencegahan dan pengungkapan kecurangan. Akuntansi forensik tidak lagi sekadar praktik pelengkap, tetapi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan akuntansi, hukum, dan teknik investigasi berbasis data serta logika ilmiah. Oleh karena itu, artikel ini mendorong transformasi pendidikan tinggi, terutama reformasi kurikulum sarjana akuntansi, dengan menempatkan akuntansi forensik sebagai mata kuliah wajib, bukan pilihan. Langkah ini penting untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis, analisis investigatif, serta kepekaan terhadap gejala ketidakwajaran dalam informasi keuangan. Jadi, dengan memasukkan akuntansi forensik secara struktural dalam kurikulum, pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten secara teknis, tetapi juga berperan aktif dalam mempercepat upaya pencegahan kecurangan di masa depan, membentuk akuntan yang profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap tantangan era digital.