Potensi Kelurahan Sei Mempura Kabupaten Siak Sebagai Kawasan Ekowisata
DOI:
https://doi.org/10.26740/jaj.v7n2.p120-139Keywords:
Desa Mempura Siak, Ekowisata, OTDW.Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengiventarisir potensi ekowisata yang dapat dikembangkan di kawasan Mempura, melakukan kajian pola pemanfaatan lahan di kawasan Mempura yang dapat mendukung percepatan ekowisata dan merumuskan konsep kebijakan dan peran institusi dalam pengelolaan kawasan Mempura dalam mendukung percepatan ekowisata. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei, wawancara dan kuesioner. Sebelum penelitian dilakukan prasurvei untuk menentukan lokasi ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata) di Kelurahan Sei Mempura yang berada di Kabupaten Siak Sri Indrapura. Penentuan lokasi ODTW mengacu pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Siak. Hasil penentuan lokasi ODTW dilakukan secara purposive sampling. Hasil Penelitian ini adalah Potensi Kawasan wisata Sei Mempura selain ekowisata yang potensial dikembangkan juga cukup banyak jumlahnya, antara lain yang berkaitan dengan budaya, sejarah dan taman kota buatan serta agrowisata. Perkembangan kepariwisataan di Sei Mempura Kabupaten Siak umumnya belum mendapat sentuhan yang optimal sesuai kaedah-kaedah kepariwisataan. Faktor berpengaruh yang menghambat pertumbuhan dan pengembangan kapariwisataan di Sei Mempura Kabupaten Siak antara lain: keterbatasan mutu SDM, masyarakat dan Pemerintah, rendahnya kepedulian para investor swasta, rendahnya kunjungan wisatawan ke Siak, Aksesbilitas, Fasilitas kepariwisataan, serta keterbatasan informasi
References
Denman, R. (2001). Guidelines For Community Based Ecotourism Sevelopment. UK:WWFInternational.http://www.asset.panda.org/download/guidelinesen [11 Jan 2009].
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (2008). Laporan Akhir Kajian Tindak Lanjut Penilaian Daya Tarik Wisata. Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Periwisata, Departemen Kebudayaan dan Periwisata dengan Innovative Development for eco Awareness. Jakarta.
Fandeli, C. (2002). Perencanaan kepariwisataan alam. Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada.
Mukhlisin, F,C. (2004). Kebijakan Pengembangan Ekowisata: Pengembangan Ekowisata Dengan Paradigma Baru Pengelolaan Areal Konservasi. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta; UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar.
Ife, J., & Tesoriero, F. (2008). Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indonesian Ecotourism Network (INDECON) . (2008), Rancangan Standarisasi Pengembangan Community Based Ecotourism (CBT). Makalah Konvensi Wisata Hasil Kerjasama ECEAT (European Centre for Ecotourism and Agricultural Tourism) dengan INDECON di Nusa Dua Bali 13-16 Maret 2008. œMenciptakan Mata Rantai Penyedia (Supply) Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Asia Selatan dan Asia Timur.
Jaya, I, N, S. (2009). Tehnik-Tehnik Pemodelan Spasial dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Jaya, I. N. S. (2002). Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Kehutanan. Laboratorium Inventarisasi Sumber Daya Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Kamus Bahasa Indonesia, (2008)
Oktadiyani, P. (2006). Alternatif strategi pengelolaan Taman Wisata Alam kawah Kamojang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat.
Qomariah, L. (2009). Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Taman Nasional Meru Betiri (Studi Kasus Blok Rajegwesi SPTN I Sarongan).
Romani, S. (2006). Penilaian potensi obyek dan daya tarik wisata alam serta alternatif perencanaannya di taman nasional bukit duabelas Provinsi jambi.
Sekartjakrarini, S., & Nico, K. (2004). Ekowisata, batasan dan pengertian. Jakarta Pusat. Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Sudiyono. (2008). Ekowisata Desa: Pembangunan yang Berpihak Kepada Masyarakat Desa. Makalah Konvensi Wisata Hasil Kerjasama ECEAT (European Centre for Ecotourism and Agricultural Tourism) dengan INDECON di Nusa Dua Bali 13-16 Maret 2008. œMenciptakan Mata Rantai Penyedia (Supply) Periwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Asia Selatan dan Asia Timur.
Suwantoro, G. (2003). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI
[WTO] World Tourism Organization. (2004). Indikators of Sustainable Development for Tourism Destination. A Guidebook.
Yoeti, O. A. (2008). Ekonomi pariwisata: Introduksi, informasi, dan implementasi. Jakarta (ID): Kompas.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.