PEREMPUAN BERSANGGUL NUSANTARA: PRAKTIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PEMBELAJARAN MASYARAKAT ADAT DARI PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER
DOI:
https://doi.org/10.26740/lentera.v4i2.33459Abstrak
Perempuan Bersanggul Nusantara (PBN) merupakan komunitas perempuan yang peduli terhadap program pembangunan nasional melalui kegiatan pemberdayaan berbasis keterampilan. Tujuan utama PBN adalah melestarikan budaya nusantara seperti sanggul, kebaya, dan jarik agar dapat diwariskan kepada generasi penerus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi perempuan agar dapat meningkatkan kualitas diri dan berpartisipasi dalam pembangunan. Penerapan pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam pemberdayaan yang dilakukan PBN memiliki makna khusus, yaitu meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dan adat istiadat melalui praktik sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah masyarakat PBN dan perempuan berbagai usia. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: (a) Peran perempuan bersanggul dalam konteks sosial budaya mendukung pelestarian kebiasaan memakai sanggul, kebaya, dan jarik; (b) Pembelajaran tradisional dalam pemberdayaan perempuan di PBN meliputi pengajaran keterampilan berbasis tradisi kepada warga masyarakat; (c) Perspektif kesetaraan gender pada perempuan bersanggul menekankan bahwa perempuan memiliki peran aktif dalam perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga memberdayakan perempuan untuk menjadi lebih berguna dalam lingkungan sosialnya.
Kata Kunci: Pembelajaran Adat; Pemberdayaan Perempuan, Kesetaraan Gender; Komunitas Perempuan Bersanggul Nusantara
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian

