Tahapan Perkembangan Organ Reproduksi Seksual Planaria dari Perairan Lereng Gunung Slamet, Baturraden, Banyumas

Authors

  • Endah Sri Palupi Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • IG.A.Ayu Ratna Puspita Sari Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Eko Setio Wibowo Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Abstract

Planaria termasuk spesies dalam Filum Platyhelminthes Kelas Turbellaria. Planaria merupakan hewan triploblastik aselomata dengan bentuk tubuh simetri bilateral dengan habitat perairan tawar jernih, perairan laut dan terestrial. Planaria berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi dan secara seksual dengan pembentukan gamet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan perkembangan organ reproduksi seksual Planaria dari perairan lereng Gunung Slamet, Baturraden, Banyumas. Planaria diperoleh dengan menangkap menggunakan umpan hati ayam segar, lokasi pengambilan sampel planaria di perairan lereng Gunung Slamet, yaitu Curug Bayan, Lokawisata Baturraden dan Telaga Sunyi Baturraden, Banyumas. Sampel difi ksasi menggunakan Bouin, dibuat sayatan histologis dan diwarnai menggunakan pewarna Hematoxylin dan Eosin untuk mendapatkan struktur mikroanatomi guna identifi kasi tahapan perkembangan organ reproduksi seksualnya. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Planaria yang diperoleh di perairan Curug Bayan didominasi ukuran kecil dan sedang dengan perkembangan ovary tahap 2 dan testis tahap 3 dan beberapa tahap 5. Planaria yang diperoleh di perairan Lokawisata Baturraden didominasi ukuran kecil dan sedang dengan perkembangan ovary tahap 2 dan testis tahap 1, sedangkan Planaria yang diperoleh di perairan telaga Sunyi didominasi ukuran sedang dan besar dengan perkembangan ovary tahap 4 dan testis tahap 4. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan organ reproduksi seksual planaria yang paling matang adalah planaria dari perairan Telaga sunyi yang didominasi planaria berukuran sedang dan besar. Kondisi perairan yang lebih alami dengan temperatur yang lebih rendah dan serasah yang melimpah pada perairan Telaga Sunyi memungkinkan habitat yang sesuai bagi planaria untuk survive dan berkembang biak.

 

Planarian is species of Phylum Platyhelminthes, Class Turbellaria. Planarian is acelomate triplobastic animal, with a body of bilateral simetry and lives in clear freshwater, marine, and terrestrial as its habitat. Planarian reproduces asexually with fragmentation and sexually with gamet formation. The aim of this study was to describe planarians sexual reproduction organ development level in mount Slamet slopes water, Baturraden, Banyumas. Planarians were obtained by baiting with fresh chicken liver; location of sampling on Mount Slamet were Curug Bayan, Lokawisata Baturraden, and Telaga Sunyi, Baturraden, Banyumas. Samples were fi xated with Bouin and stained with Hematoxylin and Eosin for histological structure to identify the sexual reproduction organ development stage. The results were analyzed descriptively. Total number of obtained planarian varied, however it wasnt signifi cantly diferrent among sampling locations. Planarians of Curug Bayan were mostly in small to moderate size with ovary development of stage 2, testis of stage 3 and some of stage 5. Planarians of Lokawisata Baturraden were mostly in small to moderate size with ovary development of stage 2 and testis of stage 1. Planarians of Telaga Sunyi were mostly in moderate and big size with ovary development of stage 4 and testis of stage 4. It was concluded that planarian of Telaga Sunyi, with mostly moderate and big size, had the most matured sexual reproduction organs development. More natural water condition including lower temperature and abundant litter in Telaga Sunyi allows suitable habitat for planarian survival and planarian breeding.

References

Baguna J, Salo E & Auladell C, 1989. Regeneration and pattern formation in planarians III. Evidence that neoblasts are totipotent stem cells and the source of blastema cells. Development. 107: 77-86

Chong T, Stary JM, Wang Y & Newmark PA, 2011. Molecular markers to characterize the hermaphroditic reproductive system of the planarian Schmidtea mediterrane. BMC Developmental Biology. 11: 69

Dasheiff BD & Dasheiff RM, 2002. Photonegative Response in Brown Planaria (Dugesia trigina) Following Regeneration. Ecotoxicology and Environmental Safety. 53: 196-199

Grasso M & Benazzi M, 1973. Genetic and physiologic control of fissioning and sexuality in planarians. Embryol. exp. Morph. 30(2): 317-328

Kenk R, 1972. Freshwater Planarians (Turbellaria) of North America. Department of Invertebrate Zoology. Smithsonian Institution. Washington.

Kobayashi K, Koyanagi K, Matsumoto M, Cabrera JP, & Hoshi M, 1999. Switching from Asexual to Sexual Reproduction in the Planarian Dugesia ryukyuensis: Bioassay System and Basic Description of Sexualizing Process, Zoological Science, 16(2): 291-298.

Michiels NK & Bakovski B, 2000. Sperm trading in a hermaphroditic flatworm: reluctant fathersand sexy mothers. Animal Behaviour. 59: 319325

Newmark PA & Alvarado AS, 2001. Regeneration in Planaria. Encyclopedia of life sciences. www.els.net

Palupi ES, Wibowo ES, & Sari IGAARP, 2014. Struktur makroanatomi dan mikroanatomi planaria di perairan lereng Gunung Slamet, Baturraden, Banyumas. Seminar Nasional Biodiversitas V, Dept. Biologi, FSAINTEK, UNAIR.

Reddien PW & Alvarado AS, 2004. Fundamentals of Planarian Regeneration. Annu. Rev. Cell Dev. Biol. 20: 725757

Salo E & Baguna J, 1989. Regeneration and pattern formation in planarians II. Local origin and role of cell movements in blastema formation. Development. 107: 69-76

Vowinckel C & Marsden JR, 1971. Reproduction of Dugesia tigrina under short-day and long-day conditions at different temperatures. I. Sexually derived individuals. J. Embryol, exp. Morph. 26(3): 5S7-598

Zhang X, Zhao B, Pang Q, Yi H, Xue M, & Zhang B, 2010. Toxicity and Behavioral Effects of Cadmium In Planarian (Dugesia japonica Ichikawa et Kawakatsu). Fresenius Environmental Bulletin. 19 (12): 2895-2900.

Downloads

Published

2016-11-29
Abstract views: 58687 , PDF Downloads: 13667