PADMA https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma Jurnal PADMA ini diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan April-November dengan nomor ISSN: <a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1180428802&amp;1&amp;&amp;"><span style="font-size: 1.17em;">412-9086</span>. </a> UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA en-US PADMA 1412-9086 Tradisi Ruwat Dalam Upacara Pengantin Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto (Kajian Folklor) https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/26847 <p>The Ruwat Tradition in the Bridal Ceremony is a heritage from the ancestors of the Javanese people which is still trusted and preserved to this day in the Claket hamlet, Claket village, Pacet sub-district, Mojokerto Regency. The Ruwat tradition in the bridal ceremony is carried out before the marriage ceremony takes place, the aim is to ask God for safety and smoothness and to make it easier for married life, especially for Javanese people who have a weton count of twenty five or Javanese people usually call itungan starch, as well as for children. single or child ontang. Based on this interest in Tadhisi, the researcher wants to explore more deeply about the Ruwat Bridal Tradition. This research focuses on (1) the origins of the Ruwat Tradition in the Bridal Ceremony in Claket Village, Pacet District, Mojokerto Regency (2) the Ruwat Tradition in the Bridal Ceremony in Claket Village, Pacet District, Mojokerto Regency (3) ubarampe and the meaning of the Ruwat Tradition in the Ceremony The bride and groom in Claket Village, Pacet District, Mojokerto Regency. The purpose of this study is to describe the form of this tradition by using half-oral folklore concepts. The method used in this research is descriptive qualitative. While the research data sources are primary data and secondary data. Data collection techniques in this study used observation, interview, and documentation techniques.</p> <p><strong><em>Keywords: Culture, Tradition, Bridal Ruwat, Patirtan</em></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>A</strong><strong>b</strong><strong>strak</strong></p> <p>Tradisi Ruwat dalam Upacara Pengantin merupakan warisan dari leluhur masyarakat Jawa yang masih dipercaya serta dilestarikan hingga saat ini di dhusun Claket, desa Claket, kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tradhisi Ruwat dalam Upacara Pengantin dilakukan sebelum berlangsunya akad nikah, tujuannya untuk meminta keselamatan kepada Tuhan dan kelancaran serta agar di permudah dalam kehidupan berumah tangga, khususnya bagi masyarakat Jawa yang mempunyai hitungan weton dua puluh lima atau orang Jawa biasanya menyebut <em>itungan pati,</em> serta terhadap anak tunggal atau anak <em>ontang-anting</em>. Berdasarkan ketertarikan akan Tadhisi tersebut, peneliti ingin mengupas lebih dalam mengenai Tradisi Ruwat Pengantin. Penelitian ini berfokus pada (1) awal mula Tradisi Ruwat dalam Upacara Pengantin di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto (2) tata laku Tradisi Ruwat dalam Upacara Pengantin di Desa Claket&nbsp; Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto&nbsp; (3) ubarampe dan makna Tradisi Ruwat dalam Upacara Pengantin di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, konsep folklor setengah lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan sumber data penelitian berupa data primer dan data sekunder Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.</p> <p><strong><em>Kata Kunci: Kabudayan, Tradisi, Ruwat Pengantin, Patirtan</em></strong></p> Adhela Indra Saphira Yohan Susilo Copyright (c) 2023 PADMA 2023-10-18 2023-10-18 1 01 Deiksis dalam Novel Sapecak Bumi sing Kobong Karya Hastin Zaina (Kajian Pragmatik) https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/26477 <p>Deixis in Hastin Zaina's novel Sapecak Bumi Sing Kobong discusses language in pragmatics in this study. Language in pragmatics cannot be separated from words and sentences. Deixis in this SBSK novel contains several words and sentences that can be discussed in this study. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach. The data used in this research are conversation excerpts that contain deixis. The collected data are classified according to the research objectives and then analyzed with a qualitative descriptive approach. The aims of this study were (1) to explain the form and meaning of deixis in the SBSK novel, (2) to explain the function of deixis in the SBSK novel. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach, the data used in this research are conversational statements that contain deixis. The data collected and classified according to the research objectives and then were analyzed using a qualitative approach. The results of this study indicate that a different type of deixis is persona deixis; place deixis; time deixis; discourse deixis; and social deixis. If the deixis function refers to the persona, then it is divided into (a) referring to the speaker (me, me); (b) refers to the interlocutor (kowe, panjenengan); (c) refers to the person being talked about (people). Refers to a place (there, below). Function refers to the time to be (now, wau, later). Functions as differentiating levels of social status (a) based on title (lettnal, gusti); (b) based on nicknames (guerrillas, cah manis); (c) based on kinship greetings (Bulik, simbah, thole, mas).</p> <p>Keyword: Deixis, Pragmatics, Novel</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Deikis dalam novel Sapecak Bumi Sing Kobong karya Hastin Zaina membahas tentang bahasa dalam pragmatik di penelitian ini. Bahasa dalam pragmatik tidak dapat dipisahkan dari kata dan kalimat. Deiksis dalam novel SBSK ini terdapat beberapa kata dan kalimat yang dapat dibahas dalam penelitian ini. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian yaitu pendekatan deskriptif kualitatis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan- kutipan percakapan yang mengandung deiksis. Data yang terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan bentuk dan makna deiksis dalam novel SBSK, (2) Menjelaskan fungsi deiksis dalam novel SBSK. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan deskriptif kualitatif, data yang digunakan dalam penelitian adalah pernyataan percakapan yang mengandung deiksis. Data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis deiksis yang berbeda adalah deiksis persona; deiksis tempat; deiksis waktu; deiksis wacana; dan deiksis sosial. Jika fungsi deiksis merujuk pada persona, maka terbagi menjadi (a) merujuk pada pembicara (aku, saya); (b) merujuk pada lawan bicara (kowe, panjenengan); (c) merujuk pada orang yang dibicarakan (orang-orang). Merujuk pada tempat (disana, di bawah). Fungsi merujuk pada waktu menjadi (sekarang, wau, nanti). Fungsi sebagai pembeda tingkat status sosial (a) berdasarkan gelar (letnal, gusti); (b) berdasarkan julukan (kaum gerilyawan, cah manis); (c) berdasarkan sapaan kekerabatan (Bulik, simbah, thole, mas).</p> <p>Kata kunci: Deiksis, Pragmatik, Novel</p> Purtania Wahyu Septiyanda Surana Surana Copyright (c) 2023 PADMA 2023-08-19 2023-08-19 1 01 Perjuangan Dokter Wulandari dalam Novel Wulandari Karya Yunani (Kajian Sosiologi Sastra) https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/26372 <p><em>Novel Doctor Wulandari is a novel by a writer named </em><em>Yunani</em><em> which focuses on the struggle of a female character named Wulandari</em><em>. </em><em>The main conflict in Wulandari's character is the conflict of self-struggle to achieve love and the desired goal of becoming a doctor. This article aims to discuss several things, namely: 1) an explanation of the form of Doctor Wulandari, 2) describe the results of Doctor Wulandari, and 3) describe the social response to the peoples. Doctor Wulandari's struggles involve struggles for love, career education and social identity. His love struggle is based on disappointment with his loved ones because he was born in an orphanage so that the man's parents did not want to accept him. Doctor Wulandari's education and career struggles are based on his condition when he was born in an orphanage. With his intelligence and perseverance in studying, he was able to become a doctor and serve the interests of society.The benefit of this research is that it can add insight into literary works and can be useful for the development of literature, especially about women's struggles in the novel Doctor Wulandari by Yunani, and can also be used as reference material for further literary studies.</em></p> <p><strong><em>Key words: </em></strong><em>Struggle of character, Novel, Doctor Wulandari.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Novel<em> Dokter Wulandari</em> adalah sebuah novel karya penulis yang bernama Yunani yang berfokus pada perjuangan seorang tokoh perempuan bernama Wulandari. Konflik utama dalam tokoh Wulandari adalah konflik perjuangan diri untuk meraih cinta dan cita-cita yang diinginkan menjadi seorang dokter. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa hal, yaitu: 1) penjelasan tentang bentuk perjuangan Dr. Wulandari, 2) mendeskripsikan hasil perjuangan Dr. Wulandari dan 3) mendeskripsikan respon sosial terhadap masyarakat. Hasil penelitian yaitu perjuangan dokter Wulandari menyangkut perjuangan cinta, pendidikan karir dan identitas sosial. Perjuangan cintanya didasarkan pada kekecewaan terhadap orang dicintainya karena ia lahir di panti asuhan sehinga kedua orang tua lelaki tersebut tidak mau menerimanya. Perjuangan pendidikan dan karir dokter Wulandari didasari pada kondisinya yang lahir di panti Asuhan. Dengan kepintaran dan ketekunannya dalam belajar, ia mampu menjadi dokter dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah wawasan karya sastra dan dapat bermanfaat bagi perkembangan sastra khususnya tentang perjuangan perempuan dalam novel Doctor Wulandari karya penulis Yunani, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi kajian sastra selanjutnya.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Perjuangan tokoh, Novel, Dokter Wulandari</p> Ardian Catur Indaryoko Surana Surana Copyright (c) 2023 PADMA 2023-08-09 2023-08-09 1 01 Nilai-Nilai Pendidikan Religiusitas dalam Novel Kidung Sukma Larasing Jiwa Karya Ardini Pangastuti BN (Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt) https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/26269 <p>Religion is an attitude that embraces and carries out the commands of his religion and is a mirror of obedience to his God. The value of religious education, namely the value in the novel Kidung Sukma Larasing Jiwa, is a value related to the oneness of God. Educational values are the source of human belief in God that exists in the human personality itself. This research discusses three problems, namely the educational value of gratitude in the novel Kidung Sukma Larasing Jiwa Karya Ardini Pangastuti BN, the educational value of surrender to God in the novel Kidung Sukma Larasing Jiwa Karya Ardini Pangastuti BN, the educational value of faith in the novel Kidung Sukma Larasing Jiwa Karya Ardini Pangastuti BN. This research uses descriptive qualitative method with Ian Watt's theory of literary sociology. . Ian Watt's sociology of literature is divided into three: the social context of society, literature as a picture of society, and the social function of literature. The data sources used are sentences, conversations between characters, and attitudes in the novel by reading and understanding, recording data, and classifying data. The procedure for explaining data is to see and record data, collect data. The purpose of this study is to determine the educational value of gratitude, the educational value of surrendering to God, and the educational value of faith. Basically, the results of this research are used as a learning medium for the community.</p> <p><strong>Keywords: Educational value, novel, sociology of literature</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Religius adalah sikap yang memeluk dan menjalankan perintah agamanya serta menjadi cermin terhadap ketaatan pada Tuhannya. Nilai pendidikan religius yaitu nilai yang ada pada novel Kidung Sukma Larasing Jiwa merupakan nilai yang berkaitan dengan keesaan Tuhan. Nilai-nilai pendidikan merupakan sumber kepercayaan manusia terhadap Tuhan yang ada pada diri pribadi manusia itu sendiri. Penelitian ini membahas tiga masalah yaitu nilai pendidikan syukur dalam novel <em>Kidung Sukma Larasing Jiwa </em>Karya Ardini Pangastuti BN., nilai pendidikan pasrah kepada Tuhan dalam novel <em>Kidung Sukma Larasing Jiwa </em>Karya Ardini Pangastuti BN.,nilai pendidikan iman dalam novel <em>Kidung Sukma Larasing Jiwa </em>Karya Ardini Pangastuti BN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori sosiologi sastra Ian Watt. Sosiologi sastra Ian Watt dibagi menjadi tiga yaitu konteks sosial masyarakat, sastra sebagai gambaran masyarakat, dan fungsi sosial sastra. Sumber data yang digunakan yaiku kalimat, percakapan antar tokoh, dan sikap yang ada didalam novel dengan cara membaca dan memahami, mencatat data, dan klasifikasi data. Tata cara menjelaskan data yaitu melihat dan mencatat data, mengumpulkan data. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai pendidikan syukur, nilai pendidikan pasrah marang Tuhan, dan nilai pendidikan iman. Pada dasarnya hasil dari penelitian ini digunakan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat.</p> <p><strong>Kata kunci : Nilai pendidikan, novel, sosiologi sastra </strong></p> Isabella Intan Kurniafitra Surana surana Copyright (c) 2023 PADMA 2023-08-03 2023-08-03 1 01 Pendidikan Karakter Dalam Novel Lakon Karya Ardini Pangastuti BN (Kajian Sosiologi Sastra Wellek&Warren) https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/26266 <p>This study aims to describe the character education values contained in the novel Lakon by Ardini Pangastuti BN. This research is a descriptive qualitative research with a content analysis approach using literary sociology theory. The data collection techniques used are reading technique, note-taking technique, and classifying the data according to the problem formulation. The novel Lakon by Ardini Pangastuti BN tells the story of a journalist named Dhimas Bisma Dewabrata who is interested in the world of puppetry and wants to study it seriously. The demands of work that always intersect with wayang culture make Dhimas even more convinced and determined to be able to learn ndalang and ground the fair values of wayang with his innovations so that wayang can be loved by all people. Based on this, the results of research conducted by researchers show character education values which are divided into 1) religious character education values and 2) curiosity character education values.</p> <p><strong>Keywords: character education values, literary sociology, novel.</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel <em>Lakon </em>karya Ardini Pangastuti BN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis isi menggunakan teori sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik baca, teknik catat, dan mengklasifikasikan data sesuai dengan rumusan masalah. Novel <em>Lakon </em>karya Ardini Pangastuti BN menceritakan tentang seorang wartawan majalah bernama Dhimas Bisma Dewabrata yang tertarik dengan dunia pewayangan dan ingin mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Tuntutan pekerjaan yang selalu bersinggungan dengan budaya wayang membuat Dhimas semakin yakin dan mantab untuk bisa belajar ndalang dan membumikan nilai-nilai wayang yang adiluhung dengan inovasinya supaya wayang bisa disenangi oleh semua kalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terbagi atas 1) nilai pendidikan karakter religius dan 2) nilai pendidikan karakter rasa ingin tahu.</p> <p><strong>Kata kunci : nilai pendidikan karakter, sosiologi sastra, novel.</strong></p> Evi Rosita Fatmawati Surana Surana Copyright (c) 2023 PADMA 2023-08-03 2023-08-03 1 01