Menikah (Sebuah Pendidikan Etika Melalui Simbol Upacara Liminalitas)

Authors

  • Arif Hidajad Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Usaha manusia dalam mempertahankan kehidupannya
menghasilkan aktifitas dan benda-benda untuk bertahan.Aktifitas tersebut
kemudian menjadi bagian dari budayanya. Krisis hidup manusia mulai
dari kelahiran hingga sampai kematian dipercaya merupakan tahapan
lingkaran yang harus dilalui. Ketika melangkah ke jenjang kehidupan
selanjutnya manusia terutama budaya Jawa selalu melalui kegiatan yang
disebut upacara. Melangkah menuju kedewasaan salah satunya adalah
menikah, dalam menikah aturan-aturan tidak tertulis merupakan langkah
yang di dalamnya mengandung filosofi pandangan, doa, dan harapan.
Suatau peresmian legal hidup bersama untuk melanjutkan keturunan dan
membuat keluarga baru sebagai bagian kelompok sosial terkecil. Petuah,
harapan, dan doa disampaikan melalui simbol benda, urutan acara dan
makna yang terkandung dalam upacara yang dilangsungkan. Upacara
pernikahan merupakan liminal dari masa remaja ke masa dewasa.
Kunci: Nikah, simbol, liminalitas

References

Abdul Azis Abdul Majid.2005.
œMendidik Dengan Cerita.
Bandung: PT Remaja
RosdaKarya
Ellan Aston. 1991. œTheatre As SignSystem A Semiotics of Teks and
Performance. Roudledge,
London and New York
Musafir Aj-Jahrani.1986. œPoligami
Dari Berbagai Persepsi.Jakarta. Gema
Insani Press
Niels Mulder.1999. œAgama, Hidup
Sehari-Hari dan Perubahan
Budaya.
Jakarta.PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Nur Sahid.2004. œSemiotika Teater.
Yogyakarta, Lembaga Penelitian ISI
Suyadi Respationo,1979,Upacara
Mantu Jangkep Gagrag Surakarta,
KST Karanganyar
Victor Turner, 1977.The Ritual
Process; Stucture and Anti
Structure. Ithaca New York:
Cornell University Press

Downloads

Published

2018-10-24
Abstract views: 195 , PDF Downloads: 647