Deiksis dalam Novel Sapecak Bumi sing Kobong Karya Hastin Zaina (Kajian Pragmatik)

Authors

  • Purtania Wahyu Septiyanda Universitas Negeri Surabaya
  • Surana Surana Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Deixis in Hastin Zaina's novel Sapecak Bumi Sing Kobong discusses language in pragmatics in this study. Language in pragmatics cannot be separated from words and sentences. Deixis in this SBSK novel contains several words and sentences that can be discussed in this study. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach. The data used in this research are conversation excerpts that contain deixis. The collected data are classified according to the research objectives and then analyzed with a qualitative descriptive approach. The aims of this study were (1) to explain the form and meaning of deixis in the SBSK novel, (2) to explain the function of deixis in the SBSK novel. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach, the data used in this research are conversational statements that contain deixis. The data collected and classified according to the research objectives and then were analyzed using a qualitative approach. The results of this study indicate that a different type of deixis is persona deixis; place deixis; time deixis; discourse deixis; and social deixis. If the deixis function refers to the persona, then it is divided into (a) referring to the speaker (me, me); (b) refers to the interlocutor (kowe, panjenengan); (c) refers to the person being talked about (people). Refers to a place (there, below). Function refers to the time to be (now, wau, later). Functions as differentiating levels of social status (a) based on title (lettnal, gusti); (b) based on nicknames (guerrillas, cah manis); (c) based on kinship greetings (Bulik, simbah, thole, mas).

Keyword: Deixis, Pragmatics, Novel

Abstrak

Deikis dalam novel Sapecak Bumi Sing Kobong karya Hastin Zaina membahas tentang bahasa dalam pragmatik di penelitian ini. Bahasa dalam pragmatik tidak dapat dipisahkan dari kata dan kalimat. Deiksis dalam novel SBSK ini terdapat beberapa kata dan kalimat yang dapat dibahas dalam penelitian ini. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian yaitu pendekatan deskriptif kualitatis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan- kutipan percakapan yang mengandung deiksis. Data yang terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan bentuk dan makna deiksis dalam novel SBSK, (2) Menjelaskan fungsi deiksis dalam novel SBSK. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan deskriptif kualitatif, data yang digunakan dalam penelitian adalah pernyataan percakapan yang mengandung deiksis. Data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis deiksis yang berbeda adalah deiksis persona; deiksis tempat; deiksis waktu; deiksis wacana; dan deiksis sosial. Jika fungsi deiksis merujuk pada persona, maka terbagi menjadi (a) merujuk pada pembicara (aku, saya); (b) merujuk pada lawan bicara (kowe, panjenengan); (c) merujuk pada orang yang dibicarakan (orang-orang). Merujuk pada tempat (disana, di bawah). Fungsi merujuk pada waktu menjadi (sekarang, wau, nanti). Fungsi sebagai pembeda tingkat status sosial (a) berdasarkan gelar (letnal, gusti); (b) berdasarkan julukan (kaum gerilyawan, cah manis); (c) berdasarkan sapaan kekerabatan (Bulik, simbah, thole, mas).

Kata kunci: Deiksis, Pragmatik, Novel

Downloads

Published

2023-08-19
Abstract views: 59 , PDF Downloads: 222