Ghibah Dalam Perspektif Islam Dan Serat Nitisruti
Abstract
Serat Nitisruti menceritakan tentang tidak diperbolehkan untuk menggunjing orang lain atau disebut dengan ghibah yang direlevansikan dengan ghibah dalam perspektif islam. Berdasarkan penjelasan tersebut rumusan masalah yang akan dibahas yaitu, (1) bagaimana perspektif serat nitisruti tentang ghibah?, dan (2) bagaimana perspektif islam tentang ghibah?. Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dijelaskan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perspektif serat nitisruti tentang ghibah dan perspektif islam tentang ghibah. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teori yang digunakan yaitu pendekatan struktural fungsionalisme. Teori struktural fungsionalisme dianggap mampu untuk mengurangi atau menekankan perbuatan ghibah, seperti bullying, fitnah, head speech, dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui bahwa dalamn serat jawa juga memberikan nasihat untuk tidak membicarakan orang lain. Sedangakan dalam perspektif islam bahwa perbuatan ghibah harus dihindari, untuk mencapai kehidupan di masyarakat yang penuh dengan kedamaian dan ketentraman. Karena tidak adanya rasa iri, dengki, fitnah, dan lain sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk menekankan angka bullying dan head speech yang sudah banyak terjadi saat ini. Agar masyarakat dapat memilah dan menyaring informasi yang diperoleh terlebih dahulu sebelum disebarluaskan.
Kata kunci : ghibah, fitnah, bullying