Diskursus Kritis Nenengisme: Resistensi Perempuan Petani terhadap Ideologi melalui Media Sosial

Abstrak

Penelitian ini membahas resistensi simbolik perempuan petani terhadap ideologi dominan melalui praktik diskursif di media sosial, dengan studi kasus pada akun Facebook Neneng Rosdiyana. Berangkat dari ketimpangan struktural dalam sistem agraria dan marginalisasi perempuan tani, penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana wacana perlawanan dibangun melalui bahasa sehari-hari yang mengandung kritik, humor, dan nilai-nilai lokal. Menggunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, data dikumpulkan melalui teknik netnografi dengan menganalisis unggahan Facebook dan video YouTube antara Maret hingga April 2025. Data dianalisis dengan kerangka Critical Discourse Analysis (CDA) dari Norman Fairclough untuk menelusuri relasi antara teks, konteks sosial, dan struktur kekuasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik diskursif Neneng tidak sekadar bersifat ekspresif, tetapi merupakan artikulasi ideologis yang menantang narasi maskulin, akademik, dan negara-sentris dalam wacana agraria. Simbol-simbol seperti cangkul, gotong royong, dan idiom lokal menjadi alat resistensi terhadap sistem kapitalisme dan patriarki agraria. Selain itu, kolektivitas kerja perempuan dalam komunitas Neneng menjadi contoh feminisme praksis yang lahir dari solidaritas, bukan intervensi negara. Penelitian ini menegaskan bahwa media sosial merupakan arena mikro-politis yang memungkinkan suara perempuan subaltern tampil sebagai produsen pengetahuan alternatif dan aktor perubahan sosial.