The Relationship Between Emotional Regulation and Optimism in Student Athletes

Abstract

Background: Emotion regulation and optimism are two psychological factors that play an important role in supporting athletes performance. However, the relationship between these two variables is still rarely studied, especially in the population of student athletes at universities. Objective: This study aims to determine the extent of the relationship between emotional regulation and optimism among student athletes at University X. Method: The research uses a correlational quantitative approach with 120 student athletes as subjects, obtained through accidental sampling. The instruments used include the IERQ4S to measure emotion regulation and an optimism scale developed based on hope theory. Data collection was conducted online through Google Form. Data analysis was performed using Pearson correlation test after ensuring the fulfillment of normality and linearity assumptions. Results: The Pearson correlation test results showed a very significant positive relationship between emotion regulation and optimism (r = 0.899; p < 0.001). Conclusion: These findings indicate that student-athletes with good emotional regulation skills tend to have a high level of optimism, which enables them to maintain motivation and formulate positive strategies in achieving performance goals. The practical implication is the need for emotion regulation training as part of the psychological development program for student-athletes.

Abstrak

Latar Belakang: Regulasi emosi dan optimisme merupakan dua faktor psikologis yang berperan penting dalam menunjang performa atlet. Namun, hubungan antara kedua variabel ini masih jarang diteliti, terutama pada populasi atlet mahasiswa di perguruan tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara regulasi emosi dan optimisme pada atlet mahasiswa di Universitas X. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan subjek penelitian sebanyak 120 atlet mahasiswa, diperoleh melalui accidental sampling. Instrumen yang digunakan meliputi IERQ4S untuk mengukur regulasi emosi dan skala optimisme yang dikembangkan berdasarkan teori harapan. Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui Google Form. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson setelah memastikan terpenuhinya asumsi normalitas dan linearitas. Hasil: Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara regulasi emosi dan optimisme (r = 0,899; p < 0,001). Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa atlet mahasiswa dengan keterampilan regulasi emosi yang baik cenderung memiliki tingkat optimisme yang tinggi, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan motivasi dan merumuskan strategi positif dalam mencapai tujuan performa. Implikasi praktisnya adalah perlunya pelatihan pengaturan emosi sebagai bagian dari program pengembangan psikologis bagi atlet pelajar.