ABISATYA : Journal of Community Engagement https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya <p><strong>ABISATYA : Journal of Community Engagement</strong></p> Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pemasaran IPTEK - LPPM Unesa en-US ABISATYA : Journal of Community Engagement Pendidikan Food Service Management pada Santriwati Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/28884 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Penyelenggaraan makanan merupakan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, pembelian bahan baku, proses produksi, sampai dengan servis dan distribusi makanan. Pendidikan food service management kepada santriwati double track Tata Boga yang nantinya akan menjadi penjamah makanan ini diharapkan agar santriwati dapat merencanakan penyelenggaraan makanan berdasarkan prinsip isi piringku. Tujuan jangka panjangnya diharapkan santri-santri memiliki status gizi baik, menjadi awal yang baik untuk pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar santriwati dapat merencanakan dan menyusun menu gizi seimbang berdasarkan prinsip isi piringku. Metode pengabdian dengan memberikan pendidikan food service management kepada santriwati. Hasil dari kegiatan ini menunjukan berdasarkan hasil pretest dan post tes yang diberikan kepada santriwati sebelum dan setelah kegiatan, menunjukkan hasil bahwa sebesar 57% peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan mengenai penyelenggaraan makanan. Kemudian dari hasil survey kegiatan dapat diketahui seluruh peserta menyatakan penyampaian narasumber menarik, sesuai dengan materi, mudah dipahami. Sebanyak 96,6% responden menyatakan materi yang disajikan menarik, dan seluruh responden menyatakan materi yang disajikan sesuai dan mudah dipahami. Sebanyak 89,7% responden menyatakan bahwa metode yang digunakan menarik, 96,6% responden menyatakan metode yang digunakan sesuai, dan seluruh responden menyatakan metode yang digunakan mudah dipahami. Terkait media yang digunakan, sebanyak 89,7% responden menyatakan menarik, seluruh responden menyatakan media yang digunakan sesuai dan mudah dipahami.</em></p> Amalia Ruhana Yeni Anistyasari Imami Arum Tri Rahayu Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-05 2024-06-05 2 1 23 27 Peningkatan Karakter Santri dan Kesehatan di Pondok Pesantren Al Hikmah Sumobito Melalui Olahraga Petanque https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/31251 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pesantren harus menjalankan peran, fungsi, dan potensinya untuk meningkatkan kehidupan dan menguatkan keberadaan masyarakat, sehingga masyarakat Indonesia memiliki adab, rasa adil, makmur, dan demokratis. Salah satu tujuan utama yang dikejar oleh pesantren dalam mendidik para santri dan santriwati ialah pembentukan karakter atau akhlak yang mulia. Selain peningkatan karakter para santri dan santriwati, peningkatan kesehatan juga menjadi hal yang krusial bagi pesantren sebagai lembaga pendidikan. Salah satu upaya yang bisa digunakan untuk mewujudkan itu semua adalah melalui olahraga, termasuk olahraga petanque. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan karakter santri dan kesehatan di pondok pesantren melalui olahraga petanque, di mana tempat pelaksanaannya di Pondok Pesantren Al Hikmah Sumobito Metode pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang digunakan ada empat tahap: perencanaan, survei kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari pelaksanaan PKM ini menunjukkan: adanya pemahaman pentingnya hidup sehat dengan berolahraga, salah satunya dengan olahraga petanque: lingkungan pesantren mengoptimalkan kebiasaan hidup sehat dan menjadi bagian dari peningkatan karakter santri; dan pondok pesantren memahami perlunya peningkatan prestasi olahraga dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk pada cabang olahraga petanque.</em></p> Abdul Hafidz Andhega Wijaya Nurkholis Nurkholis Bayu Agung Pramono Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-05 2024-06-05 2 1 28 34 Kemah Keberagaman Dan Penguatan Masyarakat Cakap Digital Di Desa Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Sebagai Rintisan Desa Pancasila https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/29894 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Penguatan nilai keberagaman dalam bingkai keIndonesiaan kebutuhan bagi semua elemen demi tercapainya visi dan cita-cita nasional yang termaktub pada konstitusi. Selain itu penguatan literasi digital melalui empat pilarnya yakni Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital dan Keamanan digital menjadi kebutuhan yang mendesak. Warga Desa Widodaren, Kabupaten Ngawi menjadi salah satu Rintisan Desa Pancasila Universitas Negeri Surabaya dengan aktivitas pengabdian melalui Training for Facilitator (TFF) yakni Kemah Mahasiswa Literasi digital yang melahirkan modul literasi digital yang diterapkan pada saat kemah keberagaman yang diikuti Pemuda Desa yang nantinya akan menjadi fasilitator di desanya untuk memperkuat keberagaman dan literasi digital. Kegiatan ini tercapai sesuai dengan rencana dan program juga tepat sasaran guna menuju Indonesia Maju.</em></p> Iman Pasu Purba Bambang Sigit Widodo Silkania Swarizona Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-05 2024-06-05 2 1 35 41 Pelatihan Resiliensi Untuk Penguatan Kesehatan Mental Wanita Pekerja Migran Indonesia Di Singapura https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/29416 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pelatihan resiliensi penting diberikan mengingat sejumlah masalah yang menjadi stressor bagi para wanita PMI diantaranya penyesuaian diri dengan kebiasaan baru, bahasa yang berbeda, cara dan gaya hidup bahkan pada konsumsi kebutuhan sehari-hari. Selain itu jauh dari keluarga yang dapat menimbulkan masalah komunikasi interaksi, sebagai tulang punggung dengan tuntutan ekonomi dari keluarga di Indonesia, beban dan tuntutan kerja. Berbagai hal tersebut dapat menjadi stressor yang dapat menimbulkan gangguan kecemasan, stress bahkan depresi dengan perilaku bunuh diri yang kerap muncul.Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pemberian pelatihan resiliensi untuk pemberdayaan kesehatan mental para wanita Pekerja Migrant Indonesia (PMI) di Singapura dengan memberikan pelatihan resiliensi. Pelatihan dilakukan di Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) untuk Singapura. Kegiatan pelatihan resiliensi diikuti oleh sekitar 20 orang PMI yang hadir secara langsung di KBRI Singapura Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Pelatihan resiliensi untuk pemberdayaan kesehatan mental para wanita PMI diberikan dengan bentuk psikoedukasi yang terdiri dari ceramah pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenali perbedaan kecemasan, stres dan depresi serta pentingnya manajemen stres dilanjutkan dengan praktik latihan resiliensi teknik afirmasi diri, penguatan emosi dengan berpikir positif serta meditasi-self hypnosis-Butterfly Hug. Pasca kegiatan pemberdayaan, diberikan self report untuk mengukur kondisi psikologis yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan resiliensi. Melalui analisis statistic deskriptif sederhana diperoleh data 70% % para PMI merasakan bangga, berharga, dan bahagia serta mendapatkan pemahaman mengenai cara mengelola stres dengan teknik sederhana yang mudah dipahami dan diterapkan. Sisanya merasa biasa karena merasa tidak memiliki permasalahan psikologis yang berarti. PMI yang merasa memiliki masalah berat melakukan konseling secara online dengan Ketua PKM. Kegiatan mendapatkan apresiasi dari pihak kedubes dan disnaker pusat yang menyatakan pelatihan resiliensi penting mengingat kejadian depresi dan bunuh diri masih banyak muncul PMI. Mengacu pada hasil tersebut, kegiatan pemberdayaan dengan pelatihan resiliensi memiliki nilai penting dan kebermanfaatan nyata dalam menjaga kesehatan mental para wanita PMI sebagai pahlawan devisa negara Indonesia.</em></p> Diana Rahmasari Retno Tri Hariastuti Wiwin Yulianingsih Utari Dewi Nunuk Hariyati Vinda Maya Setianingrum Ira Darmawanti Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-05 2024-06-05 2 1 1 14 Pelatihan Kepenulisan Geguritan sebagai Tindakan Preventif Pelestarian Alam Siswa Kelas IX SMPN 40 Surabaya https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/31265 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pelatihan pembuatan geguritan di SMPN 40 Surabaya merupakan upaya untuk mengembangkan kreati</em><em>v</em><em>itas siswa dalam bidang karya sastra dan wujud tindak preventif pelestarian alam. SMPN 40 Surabaya dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah Adiwiyata berwawasan Lingkungan Hidup di Surabaya. Hal tersebut juga sejalan dengan visi &amp; misi Universitas Negeri Surabaya mengenai lingkungan hidup yang berkelanjutan, hal tersebut tentunya membuka peluang lebar bagi mahasiswa PPG Prajabatan yang nantinya akan menjadi guru profesional, dengan kepelatihan penulisan ini, guru, siswa dan para pembaca dapat desiminasi atau mengimbaskan hal yang dapat melestarikan lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipatif, mengajak siswa aktif dalam proses kegiatan. Pertemuan dengan siswa dilakukan sebanyak 2 kali. Pertemuan pertama adalah pemberian materi mengenai teori dan tata cara penulisan geguritan serta pengarahan terkait tenggat waktu linimasa proses kegiatan berlangsung. Pada pertemuan pertama guru mata pelajaran Bahasa Jawa serta wali kelas kelas IX berperan aktif dalam mengko</em><em>n</em><em>disikan ruang kelas. Pertemuan kedua dilakukan bimbingan intensif kepada penulis dengan karya terpilih agar dapat dilakukan penyuntingan karya dengan harapan karya dapat menjadi lebih baik. Diberikannya umpan balik kepada siswa membantu siswa untuk dapat menyadari kekurangan sekaligus potensi yang siswa miliki sehingga mengembangkan kemampuan menulis geguritan dengan lebih baik lagi. Pentingnya pelatihan penulisan ini sangatlah besar karena menargetkan generasi muda yang sedang dalam masa pembentukan karakter. Harapannya, melalui pelatihan ini, siswa-siswi SMPN 40 Surabaya dapat menjadi agen pelestarian budaya Jawa. SMPN 40 Surabaya turut aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, dengan menyediakan semua fasilitas yang diperlukan seperti ruang kelas, dan perpustakaan. Dukungan ini menjadi pijakan penting untuk kesuksesan pelatihan penulisan geguritan, yang merupakan bagian dari upaya pelestarian karya sastra Bahasa Jawa, dan bentuk tindak preventif pelestarian alam</em><em>.</em></p> Nadila Ratnasari Muhammad Teguh Wicaksono Octo Dendy Andriyanto Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-19 2024-06-19 2 1 61 68 The Practicality and Effectiveness of Integrated Augmented Reality Car Audio System Learning Modules in Vocational Education https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/29949 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Technological developments are undergoing an increasingly rapid transformation. Revolution 4.0 which is oriented towards digitalization and IoT technology is increasingly entering the order of human life, even in all aspects of national life. Of course, the educational field needs to be able to strike a balance between the advancement of technology and the process of learning. One way is to take advantage of the existence of technology as a means of improving the quality of learning. Up until now, a lot of instructional resources and learning media have been created through cooperation with cutting-edge technology. One technology that can be implemented is augmented reality. In response to this, this research focuses on developing a car audio system learning module integrated with augmented reality in vocational education. Teachers and XII students at SMK YKP Magetan served as the study's subjects. Data were gathered using test, questionnaire, and observation techniques. 95.33% was the module validity level, according to the results. According to the study's findings, 87.67% of teachers' and students' replies to the module demonstrated practicality, which is why it was included in the very practical qualification. The effectiveness aspect showed a significant difference between the pretest and posttest results of 35 students. The results of the research show that the effectiveness of the module is 64.58%. Particularly when it comes to car audio system content, the integrated augmented reality learning module for car audio systems has a high degree of viability that makes it suitable for use in vocational education.</em></p> Mohammad Iyo Agus Setyono Nurhayati Nurhayati Puput Wanarti Rusimamto Sari Edi Cahyaningrum Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-11 2024-06-11 2 1 42 61 Penerapan Mesin Press Sampah Untuk Meningkatkan Efisiensi Proses Pengepresan Desa Punggul Sidoarjo https://journal.unesa.ac.id/index.php/abisatya/article/view/29520 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pengumpulan sampah plastik yang mana memiliki volume mengembang, tentu diperlukan tempat yang luas dan biaya pengiriman yang lebih banyak. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) lakukan bersama dengan pihak mitra yang bergerak di bidang pengelolaan sampah warga pada tanggal 01 April 2023, telah disepakati permasalahan - permasalahan yang akan diselesaikan selama program ini. Permasalahan pertama terkait dengan permasalahan proses pengepakan sampah dan permasalahan kedua terkait permasalahan aspek manajemen pengelolaan sampah. Program Pengabdian Masyarakat merupakan gerakan sosial Penerapan Mesin Press Sampah Untuk Meningkatkan Efisiensi Proses Pengepresan di Bank Sampah Desa Punggul Gedangan Sidoarjo, Tujuan yang ingin dicapai dalam PKM ini untuk memberikan bantuan alat mesin press sampah yang dapat dimanfaatkan untuk produktivitas Unit Bank Sampah Desa Punggul.</em></p> Rachmad Syarifudin Hidayatullah Dewanto Dewanto Mochamad Cholik Copyright (c) 2024 ABISATYA : Journal of Community Engagement 2024-06-05 2024-06-05 2 1 15 22